Ahad 15 Jan 2017 18:50 WIB

Kasus Kekerasan Seksual pada Anak di Indramayu Meningkat

Rep: Lilis Handayani/ Red: Angga Indrawan
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Kekerasan seksual terhadap anak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Kasus kekerasan seksual pada anak di Kabupaten Indramayu yang terjadi sepanjang 2016 meningkat tajam dibandingkan kasus serupa pada tahun sebelumnya. Para korban diimbau untuk tidak takut melaporkan kasus tersebut.

 

Pekerja Sosial Dinas Sosial Kabupaten Indramayu, Hendrik Indra menyebutkan, kasus yang menimpa anak-anak di Kabupaten Indramayu pada 2016 totalnya sekitar 50 kasus. Dari jumlah itu, 40 di antaranya merupakan kasus kekerasan seksual pada anak. Sedangkan sisanya, kasus pencurian maupun kecelakaan lalu lintas.

 

Sementara mulai April–Desember 2015, sambungnya, kasus yang menimpa anak-anak di Kabupaten Indramayu jumlahnya ada 18 kasus. Kasus tersebut terdiri dari berbagai kasus, seperti pelecehan seksual, pencurian maupun kecelakaan lalu lintas.

 

"Usia korban (kasus kekerasan seksual pada anak) bervariatif, tapi paling banyak remaja usia SMP dan SMA," terang Hendrik, saat ditemui di ruang kerjanya, Sabtu (14/1).

 

Hendrik menyebutkan, para pelaku kekerasan seksual pada anak kebanyakan adalah orang-orang terdekat korban. Selain tetangga, ada juga guru mengaji, pacar maupun ayah tiri. Hendrik mengatakan, dari 40 kasus kekerasan seksual pada anak yang terjadi sepanjang 2016, ada dua korban yang dikirim ke panti sosial asuhan di Subang dan Bandung. Sedangkan korban lainnya, hanya dilakukan penanganan di rumah masing-masing.

 

"Kebanyakan orang tua korban merasa malu mengirim anaknya ke panti untuk rehabilitasi," tutur Hendrik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement