REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan mengatakan, pendidikan dan penyediaan lapangan pekerjaan dapat mengurangi potensi tawuran di Jakarta. Itu disampaikan Anies saat mengunjungi warga di Cipinang Jagal, Jakarta Timur, Ahad (15/1).
Daerah tersebut merupakan kawasan rawan terjadinya tawuran antarwarga. Kendati demikian, kata Anies, tidak hanya pendidikan dan kurangnya lapangan pekerjaan yang menjadi faktor terjadinya tawuran namun, ada penyebab lainnya.
"Ada banyak faktor, tapi salah satunya adalah ketika anak mudahnya putus sekolah dan tidak bekerja," kata Anies.
Pendidikan dan penyediaan lapangan pekerjaan merupakan diantara program unggulan yang dicanangkan Anies. Anies yakin program 200 ribu lapangan pekerjaan akan membuat remaja lebih sibuk untuk bekerja.
Sehingga mereka tak memikirkan aksi yang merusak seperti tawuran. "Mereka akan sibuk bekerja dibandingkan mengurusi permusuhan," ujarnya.
Mantan rektor Universitas Paramida itu menerangkan pendidikan yang dterapkan dengan akhlak akan menjauhkan pemuda dari tawuran. Pasalnya, Anies berpendapat semakin berpendidikan maka akan semakin menjauhi dari tindakan kekerasan.
Untuk itu, Anies berjanji akses pendidikan akan dipermudah dan dibantu dengan KJP Plus. KJP Plus diperuntukkan bukan hanya untuk anak sekolah namun juga bagi mereka yang putus sekolah.
Selanjutnya, Anies menambahkan, langkah mengatasi tawuran lainnya dengan penegakan hukum sebagai upaya memberikan efek jera. Namun, sebelumnya akan diawali dengan musyawarah sebagai jalan penyelesaian konflik.