REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan, narkoba saat ini sudah mulai beredar di kalangan anak-anak sekolah. Hal ini disampaikan saat Iriawan saat mengungkap beberapa kasus menonjol dari Desember 2016 sampai Januari 2017.
Dari pengungkapan tersebut diamankan 11 tersangka WNI dan seorang tersangka WNA Nigeria. Menurut Iriawan, pihaknya juga menyita beberapa barang bukti narkoba jenis sabu sebanyak 2.258 atau dengan berat 42 gram, serta ekstasi 26.560 butir.
Dari ribuan jenis sabu tersebut, salah satunya ada yang dibentuk seperti permen dan dibungkus dengan kantong plastik. Kata Iriawan, pelaku melakukan hal itu untuk dipasarkan ke anak-anak sekolah.
"Ini gampang sekali membedakan. Ini permen. Yang sekarang beredar ke sasaran anak sekolah. Dijual begini saja pakai kantong plastik. Karena ada kandungan narkoba sehingga ada halusinasi sehingga jadi addict. Jadi ketagihan, enak," ujar Iriawan kepada wartawan, Rabu (11/1).
Iriawan menjelaskan, saat ini barang haram tersebut sudah banyak yang masuk ke sekolah, terutama di kota-kota besar. Karena itu, ia mengimbau agar jajarannya mewaspai hal itu.
"Disusup ke sana (anak-anak). Banyak masuk ke sekolah. Hampir di seluruh Indonesia terutama di kota-kota besar. Ini yang harus diwaspadai, ini saya sudah sampaikan ke jajaran untuk bisa diteruskan ke sekolah," ucapnya.
Iriawan menambahkan, sabu-sabu tersebut dijual oleh para pelaku kepada anak-anak dengan harga Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu.
"Ada bentuk-bentuk menarik. Bukan pabrikan seperti permen beli di toko. Kandungannya amphetamin (sabu). Harga Rp 15 sampai Rp 20 ribu," kata Iriawan.