REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pos Indonesia menggelar worskhop antikorupsi yang digelar di Gedung Pos Jalan Banda, Rabu (11/1). Hadir dalam workshop tersebut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Menurut Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono, PT Pos Indonesia memandang perlu adanya komitmen bersama dan membangun kesadaran menolak segala jenis gratifikasi di seluruh lapisan pegawai. Workshop ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi 9 Desember lalu.
"Tema yang diangkat pada workshop ini adalah bersih hati, tegak integritas kerja profesional untuk menjadikan Pos Indonesia Juara," ujar Gilarsi.
Gilarsi mengatakan, penyelenggaraan workshop ini merupakan salah satu wujud dari komitmen PT Pos untuk berperan aktif dalam menolak dan mencegah praktik korupsi di lingkungan PT Pos itu sendiri. Kata dia, pengendalian gratifikasi akan membentuk citra positif dan kredibilitas perusahaan, terciptanya lingkungan yang kondusif dalam pencegahan korupsi, dan tidak adanya praktik pemberian uang pelicin, suap dan penerapan dalam memberikan layanan.
Gilarsi berharap, seluruh pegawai dapat berperan aktif melaksanakan komitmen pengendalian gratifikasi. Antara lain, dengan menolak gratifikasi yang masuk kategori suap, melaporkan penerimaan gratifikasi, memberikan pemahaman kepada rekan atau mitra kerja terkait aturan gratifikasi. "Serta, saling mengapresiasi sesama rekan kerja yang melaporkan penerimaan gratifikasi," katanya.