Selasa 10 Jan 2017 20:03 WIB

Permudah Operasi SAR, Basarnas Tempatkan Satu Helikopter di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Hazliansyah
Kepala Basarnas Masdya TNI FHH Bambang Soelistyo meninjau helikopter SAR pada acara serah terima Helikopter SAR medium class AS365 N3+ Dauphin sebanyak dua unit di Hanggar Rotary Wing PTDI, Jl Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (15/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Kepala Basarnas Masdya TNI FHH Bambang Soelistyo meninjau helikopter SAR pada acara serah terima Helikopter SAR medium class AS365 N3+ Dauphin sebanyak dua unit di Hanggar Rotary Wing PTDI, Jl Pajajaran, Kota Bandung, Selasa (15/11).

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Badan SAR Nasional (Basarnas) menempatkan satu unit helikopter di Sumatra Utara. Penempatan ini secara simbolis diserahkan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI F Henry Bambang Soelistyo di Lanud Soewondo, Medan, hari ini, Selasa (10/1).

Soelistyo mengatakan, penempatan helikopter tersebut untuk memudahkan berbagai upaya Search and Rescue (SAR) yang akan dilakukan.

"Helikopter ini akan mengcover kegiatan SAR dan misi kemanusiaan lain pada enam provinsi, yakni Aceh, Sumut, Sumbar, Jambi, Riau, dan Kepulauan Riau," kata Soelistyo.

Soelistyo mengatakan, helikopter merupakan bagian penting dalam misi SAR untuk mempersingkat masa tanggap dan efisiensi waktu operasional. Selama ini minimnya helikopter yang dimiliki selalu menjadi kendala dalam memberikan respons yang cepat dan mengefisienkan waktu.

Soelistyo mencontohkan kendala yang muncul saat gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh beberapa waktu lalu.

"Saya harus terbangkan dua heli dari Jakarta dan Surabaya. Itu perpindahannya saja sudah makan waktu lama sebelum beroperasi. Atas berbagai pertimbangan seperti itu, maka kami putuskan menempatkan satu heli di Sumut," ujar dia.

Saat ini, Soelistyo mengatakan, Basarnas telah memiliki lima helikopter baru yang siap menunjang operasional mereka. Helikopter ini akan menggantikan yang dimiliki Basarnas sebelumnya yang menurutnya tidak efisien lagi dalam operasi SAR.

"Yang baru ada lima dan yang lama yang akan kita ganti ada tiga," kata Soelistyo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement