Ahad 08 Jan 2017 00:13 WIB

Sumarsono: Progres PTSP DKI Jakarta Luar Biasa

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Angga Indrawan
Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono (tengah)
Foto: Republika/Noer Qomariah Kusumawardhani
Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono (tengah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen OTDA)  Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sumarsono merasa bangga terhadap Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) DKI Jakarta. Sebab sejak dua tahun yang lalu, Dinas PTSP DKI Jakarta mengalami progres dan prestasi yang luar biasa. 

PTSP saat ini sudah tidak menjadi badan organisasi melainkan menjadi dinas sesuai dengan PP Nomor 18 Tahun 2016. "Maka Jakarta ini sebenarnya ptspnya terbaik. Saya kira terbaik dalam  berbagai hal sehingga saya pun merasa ikut bangga. Saya juga mendorong daerah lain untuk studi banding dan belajar dari Jakarta," kata Sumarsono di GOR Soemantri Brojonegoro, Sabtu (7/1).

Pria yang juga menjadi pelaksana tugas (Plt) gubernur DKI Jakarta ini mengatakan masyarakat terbukti memberikan respon yang baik terhadap PTSP DKI Jakarta. Tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan PTSP, Sumarsono mengungkapkan, adalah sekitar 82,3 persen. 

"Jumlah perizinan ada peningkatan pada 2015, tahun pertama itu melayani perizinan saja sekitar persisnya 4.138.021. Sekarang 2016 ada peningkatan jumlah perizinan diterbitkan 4.327.404. Jadi ada peningkatan sekitar 200 ribu lebih. Artinya bahwa masyarakat semakin sadar karena sosialisasi daripada petugas PTSP untuk mengurus perizinan tepat waktu dan masyarakat semakin terangsang karena diberikan kemudahan," ujarnya. 

Selain itu, PTSP di Jakarta sudah dicanangkan bebas pungutan liar. Hal tersebut menjadi komitmen bersama sebagaimana pesan revolusi mental. PTSP DKI Jakarta pun memiliki kegiatan bernama AJIB (Antar Jemput Izin Bermotor). 

"Jadi sama dengan kaya di Singapura. ini terkait dengan juga EODB, easy of doing bussines. Kemudahan dalam berbisnis," katanya. 

Pada 2015, PTSP DKI Jakarta memiliki peringkat 120. Usai berbagai upaya nasional, termasuk peraturan daerah (Perda) yang menghambat dihapuskan, pada 2016 PTSP DKI Jakarta menjadi peringkat 109. 

"Dan Alhamdulillah tahun 2017 nanti ranking kita 91. Itu nggak lepas daripada reformasi di bidang pelayanan perizinan," ujarnya. 

"Dengan demikian kita harapkan ke depan bisa mendongkrak karena dari data yang ada, investasi kita PMA Rp 40 triliun saat ini kemudian PMDM Rp. 9,62 triliun dan telah memberikan retribusi yang luar biasa karena kemudahan perizinan kita ini, Rp.627 miliar," katanya lagi.

Sisi lain, Kepala Dinas PTSP Edi Junaedi mengatakan kontribusi besar DKI Jakarta terletak pada starting bisnisnya. DKI Jakarta, Edi mengatakan, memiliki starting bisnis paling tinggi dibanding kota-kota besar lain di dunia. 

"Itu distance to frontiernya atau kenaikan poinnya itu 7,62 . Perbandingan sama Tiongkok (Cina) hanya tiga poin. Kemudian Singapore bahkan tidak ada peningkatan daya beli. Harapan kita di 2017 akan membaik lagi. Itu saya kira," ujar Edi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement