REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tumpukan material reruntuhan tangga darurat yang roboh di Apartemen Grand Kamala Lagoon, Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan, Kota Bekasi mencapai 12 meter. Proses evakuasi korban yang tertimpa reruntuhan belum membuahkan hasil sampai dihentikan sementara pada Rabu (4/1) pukul 22.00 WIB.
"Tumpukan material yang tertimbun ada di empat lantai, kurang lebih 12 meter, dan yang sudah dapat dievakuasi atau dikeluarkan sampai dengan terakhir baru kurang lebih empat sampai lima meter," ujar Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Bayu Pratama Gubunagi di lokasi kejadian, Rabu (4/1) pukul 22.00 WIB.
Bayu menjelaskan, tumpukan material ini berasal dari tangga darurat precast yang runtuh dari lantai 32 secara beruntun ke bawah. Masih ada tumpukan material kurang lebih setinggi tujuh meter.
Baca: Evakuasi Korban Robohnya Tangga Apartemen Dilanjutkan Pagi Ini
Satu korban atas nama Pajar Sidik (21 tahun) asal Tasikmalaya masih berada di antara reruntuhan material tersebut. Pajar Sidik merupakan merupakan pekerja di bagian pemasangan tangga darurat PT PP Persero yang menangani proyek pembangunan Apartemen Grand Kamala Lagoon setinggi 42 lantai ini.
Menurut Bayu, evakuasi korban belum berhasil dilakukan lantaran terkendala banyaknya material yang runtuh. Material yang ada di dalam berupa besi dan beton dalam volume dan ukuran cukup besar. Seluruh material tangga darurat dari lantai 32 runtuh ke bawah sampai basement.
"Untuk mengeluarkannya itu harus diangkat sampai ke lantai paling atas di lantai 42 dengan menggunakan crane. Itu juga merupakan salah satu kendala yang harus dihadapi oleh para petugas," ujar Bayu .
Sebelumnya, tangga darurat dari lantai 32 Tower Emerald Apartemen Grand Kamala Lagoon, Jalan KH Noer Ali, Bekasi Selatan roboh pada Rabu (4/1) pukul 01.00 WIB. Ada enam pekerja yang berada di lokasi kejadian sedang mengerjakan pemasangan tangga darurat tersebut.