Rabu 04 Jan 2017 14:31 WIB

Masuk ke Istana Bogor, Nasi Goreng Kaki Lima Jadi Santapan Presiden dan Menteri

Istana Bogor
Foto: Republika/Agung Fatma Putra
Istana Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ada pemandangan berbeda setelah seorang pedagang nasi goreng yang biasa mangkal di pinggir jalan (kaki lima) mendorong gerobaknya di halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor, Rabu.

"Ini untuk menu makan siang yang disediakan untuk sidang kabinet paripurna," kata salah satu pegawai rumah tangga Istana Bogor yang mengantar pedagang nasi goreng ini menuju Istana Bogor.

Gerobak nasi goreng yang masuk Istana Bogor ini untuk melayani para menteri hingga Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Bahkan para wartawan yang meliput kegiatan sidang kabinet paripurna ini juga dilayani oleh dua gerobak nasi goreng ditambah satu gerobak sate ayam.

Salah satu pedagang nasi goreng, Nurhadi mengaku dihubungi oleh pihak Istana pada Selasa (3/1) sore untuk melayani makan siang. "Kemarin sore dihubunginya dan diwajibkan memakai baju batik," kata pedagang nasi goreng yang sehari-harinya mangkal di DKT Bogor.

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin sidang kabinet paripurna dengan topik program dan kegiatan 2017. Presiden, di depan para menteri kabinet kerja serta pimpinan lembaga, mengatakan program kerja pemerintah pada 2017 dan persiapan 2018 akan fokus pada program pemerataan.

"Meskipun kita tahu angka Gini rasio kita sedikit membaik, tapi apapun kalau kita lihat angkanya masih pada posisi yang tinggi. Oleh sebab itu kita harus kerja keras, mati-matian dalam rangka menurunkan angka kesenjangan kita, baik kesenjangan antar wilayah, angka kesenjangan kaya dan miskin," kata Jokowi saat memimpin Rapat Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor.

Presiden menegaskan bahwa program pemerataan ini akan menjadi sebuah konsen besar pemerintahannya ke depan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement