Selasa 16 Apr 2024 08:18 WIB

Airlangga: Presiden akan Gelar Rapat Sikapi Serangan Iran ke Israel

Airlangga menyebut butuh soliditas parpol di Indonesia untuk hadapi ketidakpastian

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ketika diwawancarai wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).
Foto: Republiika/Febryan A
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto ketika diwawancarai wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat, Jumat (5/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kondisi geopolitik saat ini sedang tidak baik. Terutama di Timur Tengah, setelah adanya serangan Iran ke Israel beberapa waktu lalu.

Menurutnya, kondisi tersebut memerlukan soliditas semua elemen di Indonesia. Termasuk soliditas partai politik dalam menghadapi ketidakpastian yang terjadi akibat konflik di Timur Tengah.

"Karena ini menjadi penting dan Bapak Presiden besok (Selasa) akan mengadakan rapat internal mengenai ini, dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah Indonesia," ujar Airlangga di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (15/4/2024) malam.

Kendati demikian, ia mengimbau masyarakat untuk tidak panit terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Sebab, perekonomian dalam negeri disebutnya kuat dan solid.

"Selama kita solid ekonominya, solid politiknya, insya Allah transisi situasi ini kita bisa jaga bersama. Apalagi kita tentu berharap Dewan Keamanan PBB bisa mengambil langkah-langkah supaya terjadi deeskalasi, bukan eskalasi," ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak serangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damaskus. Hingga saat ini juga tidak ada informasi WNI yang terdampak dalam serangan balasan Iran ke Israel pada Ahad (14/4/2024).

Mereka terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan KBRI Amman, KBRI Teheran, dan perwakilan RI lainnya di Timur Tengah, termasuk situasi para WNI yang tinggal di kawasan tersebut. KBRI Amman juga telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang menetap di wilayah Israel.

Berdasarkan database KBRI Amman, terdapat 115 WNI yang berada di Israel. Mayoritas menetap di Yerussalem, Tel Aviv dan Arava.  Sedangkan KBRI Tehran mencatat terdapat 376 warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di Iran. Mayoritas adalah pelajar/mahasiswa di Kota Qom.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement