Selasa 03 Jan 2017 17:37 WIB

Penyadap Nira Tewas Terjatuh dari Pohon

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Andi Nur Aminah
Memanjat pohon kelapa (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Memanjat pohon kelapa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Seorang pria bernama Roso (48), yang sehari-hari bekerja sebagai penyadap getah nira kelapa tewas akibat kecelakaan jatuh dari pohon kelapa. Korban adalah warga Desa Parungkamal Kecamatan Lumbir Kabupaten Banyumas.

Koordinato Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Banyumas, Adi Candra, menyebutkan, peristiwa jatuhnya korban dari pohon kepala terjadi pada Selasa (3/1) pagi saat kondisi cuaca masih diwarani hujan rintik. Jariyah (35), isteri korban mengaku suaminya pergi dari rumah sekitar pukul 06.00 WIB dengan membawa bumbung bambu untuk tempat menampung nira kelapa.

"Saat itu, isterinya sebenarnya sudah mengingatkan korban agar berhati-hati karena semalam wilayah setempat baru diguyur hujan deras. Bahkan pagi itu, hujan masih turun meski pun hanya hujan rintik," jelasnya.

Namun suami korban, tidak menghiraukan peringatan dan tetap pergi ke kebun tempat beberapa pohon kelapa disadap air niranya. Dalam kejadian tersebut, tidak ada saksi yang melihat kejadian jatuhnya korban. Korban ditemukan sudah meninggal, setelah isterinya yang berada di rumah tidak juga mendapatkan suaminya pulang hingga pukul 10.00 WIB.

Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Jariyah kemudian menyusul suaminya ke lokasi tempat menyadap. Saat sampai di lokasi, dia melihat suaminya sudah terbujur diam di bawah pohon kelapa.

Mengetahui hal ini, isteri korban kemudian meminta bantuan tetangga untuk menolong korban. Namun saat itu, kondisi korban ternyata sudah meninggal dunia.

Perangkat desa yang mendapat laporan tersebut, segera menghubungi pihak kepolisian dan dokter puskesmas untuk melakukan pemeriksaan kondisi korban. "Dari hasil pemeriksaan, diduga korban meninggal karena terjatuh dari pohon kelapa karena saat menyadap nira kondisi batang pohon kelapa dalam keadaan licin karena baru disiram hujan," jelas Adi Candra.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement