REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan mengaku kecewa berat dengan sikap Kapten kapal KM Zahro Express yang terbakar pada Ahad (1/1), kemarin. Dia menilai kapten kapal tidak profesional dan telah melakukan pelanggaran.
Menurut Taufik, saat kapal terbakar, kapten kapal memilih loncat terlebih dahulu, dibanding menyelamatkan penumpang. Seharusnya, kata dia, kapten kapal memimpin evakuasi dan penyelamatan penumpang, bukan kabur duluan.
“Iya, saya marah dan kesel, kok kaptennya seperti itu. Kan yang lebih faham soal evakuasi dan penyelamatan penumpangkan kapten kapal, kalau dia tidak kabur mungkin jumlah korban tidak sebanyak itu,” kata politikus Partai Amanat Nasional itu, Senin (2/1).
Selain itu, Taufik juga mengaku kecewa dengan tidak jelasnya manifest atau data penumpang KM Zahro Express. Karena pada manifest yang ada, ternyata abal-abal. Ini menyulitkan untuk mengidentifikasi penumpang KM Zahro yang sebenarnya.
"Pada manifest itu ada 100 penumpang, padahal ada 180 penumpang di kapal yang terbakar itu. Meski belum overload, tapi ini bentuk pelanggaran berat dan sudah melanggar SOP,” keluhnya.
Langkah selanjutnya, kata Taufik sebagai pimpinan DPR RI, dalam hal ini komisi V akan segera memanggil pihak-pihak terkait dalam insiden ini. Pemanggilan ini untuk memcari solusi agar kejadian pilu ini tidak terulang kembali di kemudian hari.
Taufik juga menyampaikan duka cita dan berharap keluarga para korban diberi ketabahan dalam menghadapi cobaan. Dia meminta agar pihak berwenang segera mencari para penumpang yang hilang dalam peristiwa mengenaskan tersebut.
“Korban yang hilang kalau tidak salah 17 orang. Itu harus dicari dan secepatnya ditemukan apapun kondisinya. Kasihan keluarga penumpang yang hilang, jangan sampai menambah duka mereka,” katanya.