Senin 02 Jan 2017 15:08 WIB

Turis Cina Nyambi PSK, DPR: Pemerintah Harus Tegas

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham
Perempuan Warga Negara Asing (WNA) dari Cina yang diamakankan saat Operasi Pengawasan Orang Asing diperlihatkan kepada awak media di Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Ahad (1/1).Republika/Yasin Habibi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Perempuan Warga Negara Asing (WNA) dari Cina yang diamakankan saat Operasi Pengawasan Orang Asing diperlihatkan kepada awak media di Direktorat Jenderal Imigrasi, Jakarta, Ahad (1/1).Republika/Yasin Habibi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Saleh Daulay memberikan apresiasi kepada Ditjen Imigrasi yang telah mengamankan 76 PSK asal Cina. Penangkapan itu sekaligus membuktikan banyaknya tenaga kerja asing (TKA) illegal.

Mereka menggunakan izin wisata untuk bekerja, termasuk menjadi kupu-kupu malam. Maka Saleh minta agar pemerintah bertindak tegas, tak hanya dideportasi. “Terhadap pelanggaran seperti ini, disarankan pemerintah melakukan tindakan tegas. Tidak hanya melakukan deportasi. Lebih dari itu, harus dilakukan tindakan pro justicia. Dengan cara ini, diharapkan akan ada efek jera,” ujar Saleh, saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (2/1).

Menurutnya, selain melanggar dokumen keimigrasian, PSK yang ditangkap itu juga melakukan tindakan asusila. Padahal, rakyat Indonesia menilai tabu melakukan pekerjaan seperti itu. Sebagai bukti, banyaknya lokalisasi yang sudah diubah, bahkan dijadikan Islamic Center. Beberapa waktu yang lalu ada juga yang ditangkap di Batam. Hal ini membuktikan bahwa masuk ke Indonesia dinilai lebih mudah.

“Untuk bekerja sebagai PSK saja kelihatannya mudah, bagaimana dengan mereka yang bekerja di sektor informal lainnya?” katanya.

Kendati demikian, Saleh berharap apa yang dilakukan oleh Imigrasi dapat dilakukan di kota-kota lain. Terutama di pintu masuk WNA ke Indonesia. Kemudian dalam rangka mengantisipasi hal yang sama tidak terulang lagi, maka pemerintah melalui kementerian terkait diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan koordinasi. Sebab, PSK yang masuk ke Indonesia tidak hanya dari Cina.

“Tetapi sebelumnya diberitakan juga datang dari negara lain. Ini tentu akan membuat masyarakat resah,” kata Saleh Dualay.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement