Senin 02 Jan 2017 00:30 WIB

KM Zahro Express Layak Berlayar Sebelum Terbakar di Kepulauan Seribu

Kapal motor Zahro Express yang terbakar dibawa di dermaga Muara Angke, Jakarta, Ahad (1/1).Republika/Yasin Habibi
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kapal motor Zahro Express yang terbakar dibawa di dermaga Muara Angke, Jakarta, Ahad (1/1).Republika/Yasin Habibi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Laut A Tonny Budiono menyatakan, KM Zahro Express layak berlayar sebelum mengalami kebakaran di perairan Kepulauan Seribu.

"Berdasarkan laporan yang kami terima, Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Zahro Express dikeluarkan oleh Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Muara Angke dan dinyatakan layak untuk berlayar," ujarnya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Ahad malam.

Selain itu, menurut Tonny, sertifikat keselamatan kapal penumpang yang dikeluarkan oleh KSOP Muara Angke juga masih akan berlaku hingga Juni 2017, sehingga tidak melanggar peraturan.

Tonny juga membantah kabar terkait muatan kapal yang berlebih ketika sedang berlayar menuju Pulau Tidung, Kepulauan Seribu.

"Kapal itu mengangkut 184 orang, termasuk enam orang anak buah kapal dan kapasitas kapal adalah 285 orang. Jadi masih di bawah kapasitas dari kapal tersebut," tuturnya.

Ia juga mengatakan kapal penumpang tersebut dibuat pada 2013 yang secara fisik kapal tidak dianggap sebagai penyebab kebakaran terjadi. "Saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Kepulauan Seribu pun sedang normal," tambahnya.

Baca juga,  Sumarsono Simpulkan Penybab Terbakarnya KM Zahro.

Terkait dengan kejadian ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan mengambil langkah tegas bagi pihak yang melanggar aturan dalam menjalankan Zahro Express ini.

"Kami akan memeriksa pemilik kapal atau penyelenggara kapal, maupun pihak-pihak dari internal Kementerian Perhubungan. Jika melanggar akan kita tindak," tegasnya.

Kapal Zahro Express dilaporkan terbakar di tengah laut di sekitar Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, wilayah Jakarta Utara, sekitar pukul 09.00 WIB.

Sebanyak 23 orang meninggal dalam kejadian tersebut, sedangkan itu 17 orang hilang dan 194 orang selamat.

Hingga kini belum diketahui penyebab kebakaran kapal penumpang bertujuan Pulau Tidung, Kepulauan Seribu itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement