Ahad 01 Jan 2017 21:45 WIB

Pengaktifan Kembali Trem di Surabaya Dilakukan Bertahap

Rep: Binti Sholikah/ Red: Bilal Ramadhan
Trem/ilustrasi
Foto: secapramana.com
Trem/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Rencana reaktivasi angkutan massal trem di Surabaya akan dilaksanakan secara bertahap mulai tahun ini. Reaktivasi moda transportasi berbasis rel ini diperkirakan membutuhkan dana senilai Rp 3 triliun.

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Prasetyo Boeditjahjono, mengatakan, pemerintah pusat sudah melakukan studi kelayakan (feasibility study) beberapa kali. Bahkan, Detail Engineering Design (DED) sudah selesai pada 2015.

“Tahun ini sudah review, tinggal menentukan pembangunannya. Total jalurnya ada 17 kilometer, ada kesepakatan pokoknya ada yang jalan dulu satu tahapan,” kata Prasetyo saat mendampingin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau Stasiun Gubeng, Surabaya, Jumat (30/12).

Prasetyo menjelaskan, reaktivasi trem tahap pertama direncanakan sepanjang 4 kilometer. Jalur yang dilalui untuk tahap ini yakni Joyoboyo–Jl Raya Darmo–Jl Urip Sumoharjo–Jl Basuki Rahmat, kemudian memutar ke Jl Gubernur Suryo–Jl Panglima Sudirman, kembali lagi ke Jl Urip Sumoharjo–Jl Raya Darmo–Joyoboyo.

Menurutnya, sesuai rencana awal, proyek reaktivasi trem ini tetap menggunakan dana dari APBN. Saat ini, Kemenhub masih membahas kemampuan dana dari APBN untuk membiayai proyek ini.

“Perencanaan sudah selesai sampai DED. Tinggal caranya bangun bagaimana. Karena pendanaan ada beberapa alternatif, pertama pakai APBN dengan beberapa tahap, kedua, ada pinjaman dari luar negeri,” imbuhnya.

Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan, pembangunan trem ini bisa dilaksanakan tanpa harus menggunakan payung hukum Peraturan Presiden. Kemenhub masih membahas cara tercepat merealisasikan trem di Surabaya. “Mungkin tahun 2017 bisa mulai dan selesai tahap pertama,” ucapnya.

Menhub menilai, trem menjadi angkutan yang sudah pruden dan masih digunakan di beberapa kota di dunia. Berdasarkan pengamatan Kemenhub, rel-rel masih bisa direaktivasi dengan tatanan tertentu.

Nantinya, tahap pertama pembangunan trem ini akan menghubungkan Joyoboyo ke Tunjungan sepanjang 4 kilometer. Untuk tahap awal, Pemkot akan membangun park and ride di Joyoboyo. Masyarakat yang berkantor di sekitar jalur yang dilalui trem diimbau menggunakan moda trem.

“Kalau kita bisa bangun dalam dua tahun ini, satu sisi kita punya trem satu-satunya di Indonesia dan menjadi pola pikir baru di Indonesia. Saya yakin itu akan menarik baik secara angkutan, ekonomi maupun turis, dan menjadikan Surabaya lebih menarik,” ungkap Menteri Budi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement