REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja kepala daerah dan menteri sepanjang 2016 mendapat sorotan dari media massa. Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menjadi Wali Kota/Bupati Terpegah yang paling banyak diberitakan media massa selama 2016.
Berdasarkan hasil riset Indonesia Indicator (I2), sebuah perusahaan di bidang intelijen media, analisis data, dan kajian strategis dengan menggunakan software AI (Artificial Intelligence), dari 6.874.628 pemberitaan pada 1.443 media online selama 1 Januari hingga 5 Desember 2016, sosok Ridwan Kamil diberitkan media sebanyak 21.486 pemeritaan.
“Posisi Ridwan Kamil dalam urutan 200 nama terbanyak diberitakan media berada di posisi nomor 31. Sementara apabila dibagi lagi menurut kluster pejabat, Ridwan Kamil berada di posisi 9 pejabat yang paling banyak diberitakan media. Ia berada di bawah posisi Sri Mulyani Indrawati dan di atas ekspos Pramono Anung,” ungkap Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang dalam hasil riset bertajuk “Nama dalam Berita” yang diterima Republika.co.id, Jumat (30/12).
Menurut Rustika, Indonesia Indicator lebih memilih menggunakan kata “terpegah” yang berarti termasyhur karena dianggap lebih cocok dibandingkan istilah “populer” yang dimaknakan “terkenal dan disukai”.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menduduki posisi kedua Bupati/Wali Kota Terpegah 2016. Ia diberitakan sebanyak 18.195 berita dalam setahun, atau sekitar 1516 berita setiap bulannya. Posisi ketiga diduduki oleh Danny Pomanto, Wali Kota Makasar, dengan 12.867 berita.
Sedangkan, Wali Kota Bogor Bima Arya menjadi Wali Kota/Bupati Terpegah 2016 keempat dengan 8.158 berita. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mencatatkan namanya sebagai Wali Kota/Bupati Terpegah kelima dengan 7.286 berita. Dedi juga menjadi bupati terbanyak diberitakan media sepanjang 2016.
Posisi keenam hingga ke-10 ditempati masing-masing oleh Wali Kota Medan Dzulmi Eldin dengan 6.377 berita, Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dengan 5.891 berita, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dengan 4.951 berita, Wali Kota Rahmat Effendi dengan 4.251 berita, dan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan 3.889 berita.