Kamis 29 Dec 2016 23:59 WIB

Rano Karno Tetap Kampanye Meski Ada Rencana Pengadangan

Calon Gubernur Banten nomor urut 2 Rano Karno (tengah) menyapa warga saat blusukan untuk berkampanye di Kampung Cibebek, Cipocok, Serang, Banten, Senin (21/11).
Foto: Antara/Asep Fathulrahman
Calon Gubernur Banten nomor urut 2 Rano Karno (tengah) menyapa warga saat blusukan untuk berkampanye di Kampung Cibebek, Cipocok, Serang, Banten, Senin (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti berpendapat, rencana pengadangan terhadap calon kepala daerah seperti yang terjadi pada pejawat Rano Karno di Pilgub Banten, adalah contoh buruk dalam agenda pembangunan demokrasi di Bumi Jawara tersebut.

"Demokrasi itu memberi jaminan kepada semua pihak yang berkontestasi untuk menyuarakan pandangan, sikap, dan pemikirannya," kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (29/12).

Artinya, kata Ray, tidak ada alasan, baik politis maupun hukum, yang bisa membenarkan tindakan pengadangan seperti itu. "Perilaku buruk masa lalu untuk memusnahkan kemajemukan tidak boleh diteruskan. Adu program itu mulia, sementara adu otot itu adalah perilaku nista," kata Ray.

Sebelumnya tersebar screenshot berisi percakapan yang berusaha mengadang calon gubernur Rano Karno berkampanye di Kronjo, Kabupaten Tangerang. Screenshot itu menjadi viral di kalangan netizen di Banten sejak Rabu (28/12) malam.

Meski demikian, Rano tetap melanjutkan rencananya mengunjungi kawasan Kronjo. Rano mengajak masyarakat mengedepankan persaudaraan di antara sesama. Pemeran Si Doel itu meminta kepada segenap masyarakat menjaga keamanan dan ketertiban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement