Senin 26 Dec 2016 20:31 WIB

Bupati Purwakarta Akui Sistem Keamanan Waduk Jatiluhur Terbatas

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kiri) berdialog dengan seorang warga saat berkunjung ke Waduk Jatiluhur, Senin (26/12).
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kiri) berdialog dengan seorang warga saat berkunjung ke Waduk Jatiluhur, Senin (26/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA – Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berharap agar pengamanan objek vital di sekitar Waduk Jatiluhur lebih diperketat. Permintaan itu menyusul peristiwa penggerebekan empat terduga teroris di daerah tersebut.  “Jumlah pos keamanan di sekitar Waduk (danau) Jatiluhur harus ditingkatkan lagi. Termasuk optimalisasi patroli danau," kata Dedi, saat meninjau lokasi penggerebekan terduga teroris di Purwakarta, Senin (26/12). 

Dedi mengatakan, patroli danau dan pengamanan saat ini cukup terbatas. Pos pengamanan di sekitar Waduk Jatiluhur kini hanya berada di titik menuju objek wisata Waduk Jatiluhur. Sedangkan, di titik lain menuju kawasan Waduk Jatiluhur seperti menuju kawasan pemancingan, tidak ada pos pengamanan. 

Selain itu, bupati juga menyarankan agar Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur bersama aparat kepolisian setempat meningkatkan patroli di sekitar danau atau Waduk Jatiluhur.  Paling tidak, kata dia, jika pengamanan dioptimalkan dan patroli ditingkatkan, maka bisa teridentifikasi orang-orang yang melakukan aktivitas di kawasan Waduk Jatiluhur. 

Selain mengoptimalkan pengamanan dan patroli, bupati juga menyatakan akan terus mendorong penertiban keramba jaring apung di sekitar Waduk Jatiluhur.  Sebab, saat ini jumlah keramba jaring apung sudah over kapasitas, mencapai sekitar 24 ribu, dari jumlah keramba jaring apung yang ditoleransi sekitar 4 ribu keramba.  “Kondisi Waduk Jatiluhur yang merupakan objek vital ini akan mudah dikontrol dan akan mudah teridentifikasi orang-orang yang masuk kawasaan Waduk Jatiluhur," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement