REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno punya sudut pandang sendiri dalam memberantas terorisme. Menurutnya, munculnya terorisme tak luput dari masalah ketidakadilan dan ketimpangan yang terjadi.
"Terorisme akarnya adalah ketidakadilan. Bukan hanya ekonomi, tapi ketidakadilan sosial, pendidikan dan akses yang sama kepada semua. Akarnya itu yang harus dicerabut," kata dia di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Ahad (25/12).
Karena itu, kata dia, program menghadirkan 200 ribu lapangan pekerjaan baru, pendidikan bermutu yang bisa diakses semua lapisan masyarakat, menjadi program prioritasnya bersama cagub Anies Baswedan. Jika keadilan ekonomi, sosial, pendidikan bisa diwujudkan, hal itu setidaknya akan menekan terorisme yang terjadi.
Sandi mengatakan, upaya preventif atau pencegahan juga harus dilakukan. Pintu pertama untuk mengahadang terorisme, menurutnya, adalah RT dan RW. Mereka menjadi ujung tombak pengawasan dari segala bentuk kegiatan mencurigakan di lingkungan masing-masing.
Kegiatan-kegiatan di tingkat RT maupun RW, lanjut Sandi, akan menunjukkan siapa tetangga yang ada di sekitarnya. Jika memang tidak aktif dalam kegiatan RT atau RW, maka akan jadi pertanyaan.
Menurutnya, ciri teroris yang tinggal di suatu lingkungan adalah tertutup, tidak bergaul dengan tetangga, punya pekerjaan yang tidak tetap dan cenderung rumahnya diisi banyak sekali orang padahal dilaporkan hanya dua orang.
"Maka kegiatan maulid dan kegiatan lain di level RT/RW akan membuka tabir siapa tetangga kita," ujar dia.
Sandi berjanji akan memperbanyak kegiatan-kegiatan di level RT/RW jika terpilih dalam Pilkada DKI 2017. Ia juga mempersiapkan nomor telepon yang bisa dihubungi setiap warga jika ada kejadian mencurigakan di lingkungannya. Selain itu, dia juga ingin ada hot button di seluruh wilayah di DKI yang bekerjasama dengan pihak keamanan.
"Begitu ada kegiatan mencurigakan dan tidak terkonfirmasi, RT/RW bisa pencet hot button. Bukan hanya tanggung jawab RT/RW tapi semua warga bisa mengakses dan melaporkan bahwa ada kegiatan mencurigakan yang berkaitan dengan terorisme," ujar dia.