REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Budi Setia terhempas usai timah panas polisi menembus kaki kirinya ketika melarikan diri dari penangkapan. Penembakan tersebut karena ia kedapatan melakukan aksi pencurian di Lapangan Dadaha, Kecamatan Tawang pada Selasa, (20/12).
Kapolsekta Cihideung, Kota Tasikmalaya, Kompol Setiyana mengatakan saat kejadian pencurian, massa sempat ingin menghajarnya beramai-ramai. Tetapi, kemudian polisi mampu membawa tersangka ke Mapolsekta Cihideung.
Dari hasil kejahatannya yang gagal didapat sepeda motor Honda Beat Nopol Z 5601 MC atas nama Wiwi. Kunci Leter T dan kunci palsu turut disita dari warga Kampung Cikadongdong, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya itu.
"Saat kejadian sedang ada keramaian disana, saat diparkiran dia menjalankan aksinya. Namun ketika motor hendak dibawa kemudian pemiliknya mengetahuinya serta meneriakinya, saat itulah kemudian pelaku berusaha melarikan diri," katanya, belum lama ini.
Ia menerangkan tersangka yang berusia 30 tahun itu mengontrak rumah di Kecamatan Mangkubumi Kota Tasikmalaya. Dari hasil penyelidikan awal, tersangka mengaku baru pertama kali melancarka aksinya.
"Tersangka masih ngontrak, ngakunya baru sekali, tapi kami terus dalami apa ini bagian dari sindikat," ujarnya.
Di sisi lain, Budi menyebut sepeda motor curian yang didapatnya direncanakan akan dijadikan milik pribadi. Mengenai keahliannya melancarkan aksi pencurian motor, ia mengaku diperoleh dari temannya.
"Sepeda motor itu untuk saya miliki tidak saya jual rencananya, namun memang saya belajar dari teman juga cara mengambilnya seperti apa. Saya menyesal, karena saya juga baru keluar tahun 2012 karena ditahan selama 13 bulan," ucapnya.