Sabtu 24 Dec 2016 09:23 WIB

Relawan Pandu Keadilan Buka Dapur Umum untuk Banjir Bima

Relawan Pandu Keadilan evakuasi korban banjir Bima, Jumat (23/12).
Relawan Pandu Keadilan evakuasi korban banjir Bima, Jumat (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID,BIMA -- Banjir besar melanda kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak Rabu dan Kamis lalu. Menurut BPBD Kota Bima, sedikitnya 593 rumah rusak berat, 2.400 rumah rusak sedang, 16.226 rumah rusak ringan. 

"Ini merupakan bencana banjir yang terbesar dalam sejarah Bima. Kami mengerahkan bantuan dan relawan dari Dompu, Sumbawa dan Lombok sebagai wujud solidaritas," ujar Patompo Adnan, Wakil Ketua DPW PKS Provinsi NTB, yang berada di lokasi Jum'at (23/12).

Puluhan relawan Pandu Keadilan dari Lombok Tengah dan Timur melakukan evakuasi bersama pasukan BPBD dan Tagana. Ada 17 kelurahan yang kondisinya cukup parah dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Sejumlah kantor pemerintah daerah, sekolah, masjid, asrama militer, RSUD dan Bank NTB terendam banjir. Sementara relawan Sumbawa membawa makanan siap saja, air mineral, dan selimut. Dan, relawan dari Dompu membuka dapur umum.

Anggota DPR RI asal NTB, Zulkieflimansyah, turut prihatin dan mengerahkan bantuan. "Kami berkoordinasi dengan gubernur NTB dan seluruh perangkat daerah untuk membantu warga. Alhamdulillah, para relawan bisa bekerjasama dengan BNPB, BDPB, Tagana, Polisi/Tentara, dan SKPD lain. Warga NTB bersatu tanggulangi bencana," kata Zulkieflimansyah yang terjun langsung ke lokasi bencana. Saat ini fokus bantuan untuk korban banjir.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement