REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memiliki strategi tersendiri dalam meraih suara pemilih mengambang atau undecided voters.
"Kami sudah menyiapkan strategi yang pas terkait 'undecided voters' ini. Strateginya sudah mulai kami terapkan," ujar juru bicara Agus-Sylvi, Rico Rustombi di Jakarta, Jumat (23/12).
Rico mengatakan, Agus-Sylvi beserta tim pemenangan menyadari jumlah pemilih mengambang masih cukup signifikan besarannya dan menjadi tantangan tersendiri bagi seluruh pasangan calon.
"Namun kami sudah memetakan kelompok elemen masyarakat dari undecided voters ini," katanya.
Menurutnya strategi yang telah dijalan Agus-Sylvi guna memenangkan suara pemilih mengambang yakni melakukan dialog secara intensif dengan kelompok-kelompok masyarakat dan memaparkan program-program yang diusung. Dialog tersebut dilakukan setiap hari di setiap kesempatan.
"Kami tim pemenangan juga sudah memberikan konfirmasi bahwa mas Agus dan mpok Sylvi adalah calon pemimpin yang menerapkan prinsip pembangunan Jakarta berkeadilan, berkelanjutan dan berpihak kepada semua elemen masyarakat tanpa memandang perbedaan," jelasnya.
Selain itu, kata Rico, Agus-Sylvi juga telah menyatakan kesiapannya menjaga keberagaman masyarakat Jakarta manakala mendapat amanah memimpin ibu kota. Agus-Sylvi berusaha meyakinkan kepada kelompok pemilih mengambang bahwa keberagaman adalah kekuatan Jakarta dalam pembangunan yang adil untuk rakyat.
"Terlebih menjaga keberagaman ini telah menjadi 'core business' mas Agus selama berkarier di TNI, sehingga jika mas Agus terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, dia siap menjadi pemimpin Jakarta yang berdiri paling di depan untuk menjaga keberagaman," ujar Rico.
Sebelumnya lima lembaga survei yakni Lingkaran Survei Indonesia, Poltracking, Charta Politika, Indikator, dan Litbang Kompas melalui hasil survei teranyarnya menyatakan Agus-Sylvi merupakan pasangan calon dengan elektabilitas tertinggi dibandingkan dua pasangan calon lainnya yaitu Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Meskipun demikian kelima lembaga survei mencatat masih ada sejumlah suara pemilih mengambang yang dapat diperebutkan ketiga pasangan calon.