Jumat 23 Dec 2016 17:38 WIB

Jelang Maghrib, Korban Banjir Bima Terjebak di Atap Rumah

 Warga Penatoi, Bima yang belum di evakuasi terjebak di atap-atap rumah. Jumat (23/12).
Warga Penatoi, Bima yang belum di evakuasi terjebak di atap-atap rumah. Jumat (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Banjir bandang masih merendam pemukiman warga. Ketinggian banjir bahkan hingga mencapai atap rumah.

Warga yang belum dievakuasi hingga menjelang Maghrib terjebak di atap-atap rumah. Warga yang sudah lebih dulu mengungsi bertahan di bukit atau di tempat yang lebih tinggi.

Salah seorang warga Kota Bima, Ibrahim, melaporkan ketinggan banjir hampir merata sejumlah tempat di Bima. Hujan deras membuat pengungsi juga tidak berani kembali ke rumah karena khawatir ketinggian air terus meninggi. Ibrahim yang tinggal di Gindi, Kota Bima, mengaku terpisah dari anggota keluarga yang kemungkinan mengungsi ke Gunung Gindi.

Ibrahim mengharapkan ada bantuan berupa perahu dan bahan makanan. "Saat ini menjelang Maghrib, hari semakin gelap karena listrik masih mati," kata Ibrahim saat dihubungi Republika Online, Jumat (23/12).

Banjir di Bima yang terjadi sejak dua hari lalu ini sempat surut, namun kemudian naik lagi sejak siang tadi. Hujan terus mengguyur Kota Bima dan sekitarnya.

Kondisi ini menyebabkan debit sungai Paruga naik kembali dan sebagian banjir telah menggenangi permukiman. Daerah yang terlanda banjir kembali adalah di Jatiwangi, Rabasalo, Paruga, Tanjung, Penatoi, dan Dara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement