Jumat 23 Dec 2016 14:22 WIB

Banjir Lagi, Tanggap Darurat Kota Bima Ditetapkan 14 Hari

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Hujan kembali mengguyur sejumlah titik di Kota Bima. Tim Basarnas Mataram siaga penuh melakukan evakuasi darurat.
Foto: dok.Basarnas Mataram
Hujan kembali mengguyur sejumlah titik di Kota Bima. Tim Basarnas Mataram siaga penuh melakukan evakuasi darurat.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kepala Pusat data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan adanya peningkatan pertumbuhan awan yang meluas di seluruh wilayah di Kota Bima, Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu telah menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Jumat (23/12) pukul 11.30 WITA. BMKG memperkirakan hujan akan berlangsung hingga pukul 14.30 WITA. 

Kondisi ini menyebabkan debit sungai Paruga naik kembali dan sebagian banjir telah menggenangi permukiman. Daerah yang terlanda banjir kembali adalah di Jatiwangi, Rabasalo, Paruga, Tanjung dan Dara.

Sutopo mengatakan, jembatan Padolo miring di bagian ujung sehingga jalan ditutup. Daerah di Pena To’i terendam banjir dan masyarakat melakukan evakuasi kembali. Di lweirato juga terendam banjir. Banjir yang berlangsung saat ini tidak sebesar pada Rabu (21/12).

Namun demikian sebagian masyarakat kembali mengungsi. Masyarakat yang telah kembali ke rumahnya sibuk membersihkan sisa banjir, sebagian kembali mengungsi kembali karena khawatir banjir akan tinggi lagi. Masyarakat mengungsi ke sejumlah tempat, seperti Masjid Baitul Hamid dan Masjid Agung Kota Bima.

Ia menambahkan, PLN telah memberitahukan kepada Kepala BPBD bahwa pasokan listrik ke Kota Bima untuk sementara dipadamkan karena banjir sudah mulai masuk ke Gardu Induk Bima. Untuk menjaga keamanan dan keselamatan maka listrik dipadamkan untuk sementara waktu pada pukul 12.00 WITA.

Sutopo melanjutkan, penanganan darurat pascabanjir terus dilakukan. Pada Jumat pagi telah dilakukan rapat koordinasi pembentukan Pos Komando Tanggap Darurat Banjir Kota Bima dan penetapan status keadaan darurat yang dipimpin Wali Kota Bima. 

"Masa tanggap darurat ditetapkan selama dua pekan dari Kamis (22/12) hingga 4 Januari. ditetapkan Komandan Posko adalah Sekretaris Daerah Kota Bima dengan Wakil Komandan 1 adalah Kapolres Kota Bima dan Wakil Komandan 2 adalah Komandan Kodim Bima. Posko berada di Kantor Wali Kota Bima," katanya dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id di Mataram, Jumat (23/12).

Pendataan masih terus dilakukan BPBD Kota Bima. Ada enam kecamatan yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Empunda, Rasanae Timur, Asa Kota, Raba, Rasanae Barat, dan Rasanae. Wilayah di Kecamatan Empunda daerah yang terdampak meliputi Kelurahan Sadia, Pena To’i, Lewi Rato, Santi, Panggi dan Mande. Di Kelurahan Pena To’i  Kecamatan Empunda terdapat 1.126 KK terdampak.

"Data sementara dari BPBD Kota Bima dilaporkan terdapat 593 rumah rusak berat, 2.400 rumah rusak sedang, 16.226 rumah rusak ringan. Belum ada laporan korban jiwa  meninggal. Kemarin telah ditemukan anak yang dilaporkan hilang sebelumnya dalam kondisi selamat," lanjutnya. 

Di Kecamatan Rasanae Timur terdapat empat kelurahan terdampak yaitu Kelurahan Kodo, Kumbe, Lampe, dan Dodu. Di Kelurahan Dodu terdapat 29 KK terdampak, 17 rumah rusak berat, 12 rumah rusak ringan, satu masjid, satu SD, dan 294 hektare sawah rusak, dan dua jembatan rusak berat.

Untuk Kecamatan Asa Kota meliputi Kelurahan Jatiwangi dan Melayu. Sedangkan, Kecamatan  Raba meliputi Kelurahan Rabangodu Selatan dan Kondo. Di Kecamatan Rasanae Barat meliputi Kelurahan Tanjung dan Dara.

Sementara itu, dampak banjir di Desa Maria Utara Kecamatan Wawo Kabupaten Bima terdapat lima rumah hanyut, 11 rumah rusak berat, 49 rumah rusak ringan. Di Desa Maria terdapat tiga rumah hanyut, delapan rumah rusak berat, dan delapan rusak ringan. 

BPBD, BNPB, TNI, Polri, Tagana, PMI, Basarnas, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian PU Pera, SKPD, relawan dan masyarakat terus melakukan penanganan darurat di Kota Bima. Kebutuhan mendesak saat ini adalah makanan siap saji, pakaian, selimut, air bersih, air mineral, tenda, matras, pelayanan medis dan obat-obatan, peralatan kebersihan seperti sapu, kain pel, sekop dan lainnya untuk membersihkan lumpur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement