Kamis 22 Dec 2016 17:25 WIB

Polisi Musnahkan Satu Ton Ganja dengan Alat Pembakaran Khusus

Rep: Muhyiddin/ Red: Karta Raharja Ucu
Tersangka dan barang bukti narkoba jenis ganja dan sabu ditunjukkan sebelum pemusnahan barang bukti narkotika di Halaman Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Tersangka dan barang bukti narkoba jenis ganja dan sabu ditunjukkan sebelum pemusnahan barang bukti narkotika di Halaman Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya memusnahkan berbagai jenis narkotika di dekat Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (22/12) siang. Salah satunya, polisi memusnahkan barang bukti satu ton ganja yang dibakar menggunakan alat pembakaran khusus, incinerator.

Berdasarkan pantuan Republika.co.id, berbagai macam barang bukti tersebut ditumpuk dan dirapikan dengan bungkus warna coklat. Polisi juga memajang belasan tersangka pemilik barang haram tersebut.

Dirresnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta mengatakan pemusnahan tersebut dilakukan dalam rangka menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada Polri serta tidak ada penyimpangan terhadap barang bukti narkoba yang disita. Pemusnahan tersebut berdasarkan pasal 91 UU RI No. 35 tahun 2009.

"Menghindari terjadinya penyalahgunaan barang bukti narkoba, Ditresnarkoba Polda Metro Jaya beserta Jajaran memusnahkan berbagai barang bukti, salah satunya satu ton ganja," ujar Nico di lokasi, Kamis (22/12).

Barang bukti tersebut diambil dalam berbagai kasus narkoba dalam tiga bulan terakhir. Menurut dia, barang bukti yang disita dan dimusnahkan tersebut berupa ganja, sabu, ekstasi, dan serbuk ekstasi.

"Setelah barang bukti disisihkan untuk pemeriksaan Laboratorium dan sidang peradilan, maka sisanya akan dimusnahkan hari ini, yaitu ganja satu ton, sabu tujuh kilogram, ekstasi 10.957 butir, dan serbuk bahan ekstasi 3,8 kilogram," ucap Nico.

Pemusnahan dilaksanakan dengan cara menggunakan alat incinerator yang bersuhu sangat tinggi, sehingga barang haram tersebut benar-benar habis terbakar serta tidak menimbulkan efek negatif kepada masyarakat di sekitarnya. "Barang bukti tersebut jika dikonversi menjadi rupiah, maka setara dengan Rp 26.098.100.000 dan 5.065.327 jiwa dapat terselamatkan," kata Nico.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement