REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok mengaku hari Ibu memiliki makna yang sangat dalam bagi dirinya. Menurut Ahok, Ibu merupakan sosok yang paling penting bagi dirinya.
"Saya pikir hampir semua kita, kalau harus pilih ibu atau bapak, orang masih pilih ibu. Kita juga pasti ngalamin kalau anak pulang sekolah pasti nyarinya ibu. Apalagi saya punya pengalaman sama ibu, sampai sekarang hubungannya ya gitu dekat. Bagi saya, orang lebih susah enggak ada ibu, dibanding enggak ada bapak," tutur Ahok di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/12).
Ahok mengungkapkan, sejak kecil ia selalu menghabiskan waktu bersama ibunya. "Dari kecil ya sama ibu, ibu saya sayang banget. Waktu kecil dulu kan enggak ada kipas, enggak ada AC (pendingin ruangan). Jadi, belajar sambil dikipasin sama ibu," tutur Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga bercerita selama meniti karir politik, sang ibu tak henti selalu menghaturkan doa untuk mendukung dirinya. Sejak dulu, sang ibu selalu mengajarkannya kemiskinan tidak bisa diselesaikan dengan bantuan penghasilan mereka sebagai pengusaha.
"Kami sepakat tidak mungkin bantu orang miskin dengan uang kami sebagai pengusaha. Karena, ibu saya sudah mengalami dari zaman bapak saya, sampai ngutang kemana-mana pun enggak bisa menyelesaikan soal kemiskinan," ujarnya.
"Nah, begitu saya jadi Bupati, enggak ada lagi orang yang sakit harus minjem duit. Sama seperti sekarang di Jakarta kan, enggak ada lagi pegawai harus pinjem duit karena keluarganya sakit. Enggak ada juga orang ke Pegadaian hanya karena anaknya mau naik kelas atau sekarang malahan kuliah sudah perguruan negeri, itu enggak bisa kita bantu sebagai pengusaha," tambahnya.