REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu Agus Harimurti Yudhoyono mengungkapkan pentingnya melakukan rekonsiliasi untuk mengatasi masalah intoleransi yang akhir-akhir ini berkembang di ibu kota. Menurutnya jika rekonsiliasi dilakukan, isu-isu perbedaan yang berkembang saat ini, bisa diredam dan masyarakat kembali hidup dengan damai.
"PR terbesarnya adalah rekonsiliasi. Saya ingin menjadikan Jakarta ini kembali adem, sekat-sekat di masyatakat ini bisa direduksi. Sehingga masyarakat bisa hidup lebih adem, tentram dan damai," katanya di Kantor PWI Pusat, Selasa (20/12).
Agus menyadari, untuk menyelesaikan permasalahan tersebut tidak akan bisa dilakukan dalam waktu singkat. Itu tak lain karena menurutnya masalah perbedaan di hati masyarakat Jakarta ini telah meninggalkan luka yang cukup dalam.
"Prosesnya mungkin tidak sebentar. Tapi toleransi harus dijadikan fundamental dari Jakarta ini," ujarnya.
Putra sulung SBY itu melanjutkan, apabila permasalahan intoleransi ini dibiarkan berlarut-larut, akan menjadi permasalahan serius. Sehingga, nantinya bisa menjadi batu sandungan untuk menjalankan program-program yang telah dijanjikannya selama ini.
"Kalau belum selesai, masih mengganjal, tentu target seperti pertumbuhan ekonomi yang kita wacanakan atau program lainnya, akan berdampak. Membangun Jakarta bukan hanya fisik dengan peralatan canggihnya, tapi pembangunan roh jiwa manusiannya," jelasnya.