Senin 19 Dec 2016 18:25 WIB

Komisi I DPR Heran Penyebab Jatuhnya Pesawat Hercules

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Bayu Hermawan
Prajurit TNI, Polri dan warga mengevakuasi puing pesawat Hercules yang jatuh di kawasan Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (18/12).
Foto: Antara/Anyong
Prajurit TNI, Polri dan warga mengevakuasi puing pesawat Hercules yang jatuh di kawasan Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Minggu (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I TB Hasanuddin, mendesak TNI AU segera melakukan investigasi atas kecelakaan pesawat Hercules milik TNI AU di Papua, Ahad (18/12). Menurutnya pesawat tersebut masih dalam kondisi yang baik dan tertib dalam segi perawatannya.

''Hercules itu memang sudah berkondisi lama, tapi pemeliharaan cukup baik. Tidak ada penjelasan tidak layak terbang. Ini harus segera investigasi,'' katanya saat dihubungi, Senin (19/12).

Apalagi, lanjutnya, pesawat tersebut termasuk kategori canggih untuk mengangkut pasukan. Pesawat tipe A 1334 bahkan bisa beroperasi di segala cuaca dengan dilengkapi radar bagus, dan kemampuan pendaratan di tempat yang cukup pendek.

''Kalau dilihat dari kesiapannya tidak ada masalah. Tapi, mengapa terjadi hal-hal seperti ini? Sudah dekat dengan bandaranya. Ini perlu ada investigasi yang komprehensif untuk mencari dan melihat penyebab pesawat itu jatuh,'' jelasnya.

Politikus PDIP itu juga mengaku pernah meminta penjelasan TNI AU soal pesawat tersebut dalam rapat -rapat dengar pendapat. Namun, pertanyaan tersebut telah dijawab dengan memastikan tidak ada masalah termasuk dalam hal servis dan suku cadangnya.

''Artinya bisa disimpulkan dalam rapat dengar pendapat, Hercules itu masih bisa menjalankan tugasnya dengan baik,'' ujarnya.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada TNI AU untuk melakukan investigasi menyeluruh. Untuk mengetahui apakah kecelakaan ini karena cuaca, manusia, teknis, atau lingkungan. Sebab, lanjut dia, selama ini tidak ada keluhan soal pesawat Hercules pun pengadaan untuk suku cadang berjalan dengan baik.

''Silakan investigasi dengan baik dan benar. Kalau itu pada akhirnya ditarik kesimpulan, pesawat ini tidak layak pakai, semua ditarik, kita buat kebijakan penggantinya,'' ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement