REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tri Budiarto, mengatakan, pihaknya kini sedang membantu pendirian sekolah darurat untuk anak-anak korban gempa Aceh. Sedikitnya 130 titik sekolah darurat akan didirikan di tiga kabupaten.
“Kami sedang bantu mempercepat penyiapan tenda-tenda dan juga bedeng untuk sekolah darurat. Sekolah darurat akan didirikan di Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie dan Kabupaten Bireuen," ujar Tri ketika dihubungi Republika, Ahad (18/12). Menurut dia, sedikitnya ada 130 titik sekolah yang akan didirikan.
Sekolah-sekolah darurat ini sangat dibutuhkan karena kegiatan belajar-mengajar harus segera berjalan saat tahun ajaran baru. "Sementara proses rekonstruksi bangunan sekolah kan masih berjalan saat tahun ajaran baru dimulai," lanjut Tri.
BNPB juga menyediakan sarana tambahan berupa kipas angin agar anak-anak tidak kepanasan saat belajar di dalam tenda. Sementara para guru berasal dari guru sekolah setempat dan relawan. Menyusul akan diakhirinya masa tanggap darurat pada 20 Desember mendatang, BNPB terus melaksanaan pendataan infrastruktur dan jumlah pengungsi.
Berdasarkan catatan BNPB, ada 85 ribu pengungsi yang hingga saat ini masih bertahan di ratusan titik pengungsian. "Meski masih banyak, kondisi psikis pengungsi saat ini relatif lebih tenang. Kami terus membantu pengungsi mengingat trauma karena gempa susulan masih ada, " tambah Tri.