REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengaku sedikit kecewa dengan tidak hadirnya Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni dalam acara debat kandidat yang diselenggarakan salah satu televisi swasta di Djakarta Theater, Kamis (15/12) malam. "Enggak seru (tidak ada Agus-Sylvi)," ungkap Djarot di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (15/12) malam.
Dalam penyelenggaraan debat kali ini dihadiri lengkap oleh calon gubernur dari nomor urut 2 dan 3, yakni Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok serta Anis Baswedan dan Sandiaga Uno. Meskipun sempat memanas saat adu argumen, Mantan Wali Kota Blitar itu merasa ada yang kurang tanpa kehadiran Agus-Sylvi. "Kami berharap lengkap sih. Tapi enggak apa apalah supaya masyarakat tahu visi misi kita seperti apa," ujar Djarot.
Djarot berharap debat kandidat yang diselenggarakan sejumlah institusi dapat memberikan wawasan kepada warga terkait visi misi pasangan calon. Terlebih debat kandidat ini menjadi persiapan di debat resmi KPU nanti. "Supaya masyarakat memilih dan kita terbuka saja sebelum debat resmi nanti diadakan," ucap Djarot.
Sebelumnya, Agus mengatakan, alasan ketidakhadiran dalam debat yang diselenggarakan stasiun televisi swasta tiada lain karena dirinya tidak memiliki kewajiban untuk menghadiri undangan debat, di luar agenda resmi KPU DKI Jakarta.
"Itu kan pilihan dan tidak ada kewajiban. Kewajiban setiap Paslon adalah hadir di acara-acara debat yang sudah dijadwalkan KPUD, yang direncanakan Januari dan awal Februari. Selebihnya itu pilihan," kata Agus setelah bergerilya di sekitaran Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (13/12).
Putra sulung SBY itu menambahkan, ketidakhadirannya dalam acara debat tersebut bukan berarti Agus tidak menghargai undangan yang diterimanya. Terlebih, dirinya sudah memiliki janji yang lebih dulu dibuat, yakni untuk menyapa dan mendengar langsung keluhan masyarakat.
"Ketika saya mendapat undangan, saya menghormati undangan itu. Tapi saya sebetulnya sudah memiliki janji dengan masyarakat yang tidak mungkin membatalkannya. Bagi saya itu sangat penting dan tidak terganti, tidak terbayar oleh apapun," terang Agus.
Alasan Agus lebih mementingkan pertemuan dengan masyarakat dibanding undangan debat tersebut, karena persiapan menuju gelaran Pilgub DKI Jakarta semakin singkat. Sementara, Agus masih merasa harus lebih bisa mengenalkan diri beserta programnya kepada masyarakat."Waktu semakin sempit. Saya tentu memiliki kepentingan untuk semakin mengenalkan diri dan program saya langsung kepada masyarakat," tegas Agus.