Kamis 15 Dec 2016 16:34 WIB

Rekonstruksi Masjid At-Taqarrub Ditarget Selesai 16 Bulan

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan kembali atau rekonstruksi Masjid At Taqarrub di Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (15/12).
Foto: Republika/Halimatus Sa'diyah
Presiden Joko Widodo meletakkan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan kembali atau rekonstruksi Masjid At Taqarrub di Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (15/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljoni menargetkan rekonstruksi masjid At-Taqarrub selesai kurang dari 16 bulan. Masjid yang terletak di Desa Keude, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya merupakan salah satu bangunan terdampak gempa Aceh beberapa waktu lalu.

"Tidak ada desain baru, ini desain awal dari masyarakat. Saya minta pengerjaannya kurang dari 16 bulan," ujarnya saat mengunjungi masjid seluas  4.730 meter persegi itu, Kamis (15/12) melalui siaran resmi.

Masjid dengan luas lahan sebesar 5.796 meter persegi tersebut nantinya akan tetap memiliki 2 lantai dan  diproyeksikan dapat menampung sebanyak 1.600 orang.

Masjid dan pesantren terdampak gempa lainnya juga akan direhabilitasi. Basuki mengatakan, sebagian rehabilitasi dan rekonstruksi tersebut akan ditangani melalui CSR perusahaan, swadaya masyarakat/donatur, APBD dan APBN termasuk Kementerian PUPR.

Sementara itu, ia melanjutkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, pihaknya akan melakukan pendekatan baru dalam penanganan bencana, yakni dengan mengerjakan tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi secara paralel.

Seperti yang dilakukan pada perbaikan prasarana dan sarana PUPR seperti air bersih, sanitasi, jembatan, jalan, dan fasilitas lainnya yang telah dilakukan sejak tahap tanggap darurat.

"Semua perbaikan dan penyediaan infrastruktur sudah dilakukan. Saya kira bisa kita lihat. Tidak terlalu parah dampaknya," katanya.

Beberapa yang cukup parah ada pada sebagian jalan, jembatan dan saluran irigasi sekunder yang rusak. Namun semua itu diakui Basuki telah diperbaiki.  

"Kita sudah perbaiki tidak ada hal yang khusus," kata Basuki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement