Kamis 15 Dec 2016 06:03 WIB

Pengamat: Tangisan Ahok untuk Harapkan Simpati

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan
 Terdakwa penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa, (13/12).
Foto: Republika/Pool/Safir Makki
Terdakwa penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama menjalani sidang perdana di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa, (13/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar komunikasi Universitas Brawijaya Anang Sujoko menjelaskan dalam kajian komunikasi ada yang disebut dengan komunikasi yang disengaja seolah-olah tidak disengaja. Anang mengatakan hal ini sering dilakukan oleh terdakwa dalam persidangan.

Menurut Anang tangisan Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok dalam sidang pertamanya melakukan hal tersebut. Ahok menangis, kata Anang, untuk mencari simpati atas tindakannya.

"Tidak direncanakan 'saya besok akan menangis' kan tidak seperti itu, tapi ini tidak terjadi di sidang ini salah satu kajian komunikasi orang sengaja menangis untuk mengharapkan iba," kata Anang, Rabu (14/12).

Anang mengatakan terdakwa seolah-olah tidak sengaja menangis. Dengan harapan orang-orang yang melihatnya simpati. Anang mengatakan menangis adalah tindakan spontan. Anang mengatakan persidangan yang menarik perhatian media ini tentu dapat dimanfaatkan terdakwa.

Ada beberapa kemungkinan tujuan terdakwa yang melakukan hal ini. Yaitu bebas atau hukumannya menjadi ringan. "Karena ada emosi untuk dikasihani," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement