Rabu 14 Dec 2016 23:21 WIB

Menko PMK Pastikan Penanganan Bencana Gempa di Aceh Efektif

Menko pMk puan maharani
Foto: istimewa
Menko pMk puan maharani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang  Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani memimpin rapat koordinasi tingkat menteri yang membahas mengenai penanganan bencana gempa bumi di Kab Pidie, Pidie jaya, dan Bireuen, Provinsi NAD, Rabu malam (14/12).

Tampak hadir pada rakor antara lain Mendikbud Muhadjir Effendy, MenPUPR Basoeki Hadimoeljana, Mensos Khofifah Indar Parawansa, Ka BNPB Willem Rampangilie dan perwakilan K/L lainnya.

Menko PMK mengkoordinasikan penanganan tanggap darurat yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga teknis, terutama untuk beberapa masalah penting terkait : 1. Pengungsian (pendataan para pengungsi, kebutuhan dan distribusi bantuan, tempat tinggal sementara); 2. Bantuan pengungsi dan masyarakat (pendataan jenis dan jumlah kebutuhan); 3. Penanganan kesehatan (pos dan tim pelayanan kesehatan); 4. Pemulihan fungsi pendidikan (tempat penyelenggaraan fungsi sekolah); 5. Pemulihan infrastruktur dasar (air, listrik, tempat tinggal); serta 6. Pemulihan fasilitas umum (RS, sekolah, dll).

Menko PMK ingin memastikan efektifnya upaya penanganan para pengungsi termasuk meratanya distribusi bantuan di berbagai titik bencana di Aceh, terlebih dengan tindak lanjut penanganan kesehatan para pengungsi mulai dari trauma psikis hingga medis.

“Kami juga akan berusaha terus menjaga agar anak-anak tetap dapat bersekolah dan kegiatan belajar mengajar tidak berhenti meski harus berada di tenda-tenda darurat, apalagi saat masa semester-an begini,” ungkap Menko PMK lagi. 

“Saya juga minta agar segera dibangun sekolah darurat sejalan dengan perbaikan infrastruktur yang lain,” kata Menko PMK. 

Sebelum memimpin rakor tersebut, Menko PMK dan rombongan menuju RS Zainoel Abidin di Kota Banda Aceh untuk menjenguk para korban bencana gempa di Kab Pidie Jaya. Kehadiran Menko PMK yang didampingi oleh Mendikbud Muhadjir Effendy, Plt Gubernur NAD Soedarmo, Deputi Menko PMK Bidang Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Yan Manggesa, dan Dirut RS Zainoel Abidin dr. Fachrul Jamal, Sp.An.KIC, disambut oleh Wakil Direktur  RSUD Zainoel Abidin, dr. Isra Firmansyah, Sp.A. 

Selain melihat perkembangan terkini perawatan medis terhadap para korban, Menko PMK juga menyerahkan sejumlah bantuan antara lain sarung, tas, buku bacaan, dan sebagainya. 

Pada kesempatan tersebut, Menko PMK juga menyemangati dan mendoakan langsung beberapa pasien, sekaligus menyalurkan sumbangan dari Kementerian Sosial dalam bentuk uang masing-masing Rp.5 Juta kepada 3 korban bencana atas nama Jamaluddin, Rabiah Makam, dan Ramadan. 

Diketahui bahwa wilayah Kab Pidie Jaya dan sekitarnya di wilayah barat Provinsi NAD pada Rabu, 6 Desember 2016 pkl. 05.03 pagi diguncang gempa bumi berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR) dan banyak menimbulkan kerusakan parah. Selain itu, gempa bumi ini juga telah menewaskan 101 korban jiwa; 139 luka berat; dan 718 luka ringan. 

Gerak cepat yang dilakukan pemerintah diawali dengan penetapan masa tanggap darurat bencana sejak tanggal 7 hingga 20 Desember 2016. Para pengungsi kini tersebar di 120 titik di Kab Pidie Jaya berjumlah 82.122 jiwa; empat titik di Kab Bireun berjumlah 1.716 jiwa; dan dua titik di Kab Bireuen berjumlah 1.295 jiwa. 

Kementerian/Lembaga Negara yang sudah menurunkan bantuan sejauh ini tercatat antara lain Kemkes, kemsos, BNPB, PUPR, Kemdikbud, Kemhub, BASARNAS, TNI, POLRI, BPPBA, BPBD Binjai, BPBD Jatim, BPBD Sumbar, dan PMI Pusat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement