Sabtu 10 Dec 2016 20:39 WIB

Densus Intai Terduga Teroris Bekasi Gunakan Ojek

Polisi berjaga di lokasi penggerebakan sebuah rumah di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu (10/12). Di rumah bertingkat tiga bercat biru dan pink ditemukan benda diduga bom.
Foto: REPUBLIKA/Israr Itah
Polisi berjaga di lokasi penggerebakan sebuah rumah di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu (10/12). Di rumah bertingkat tiga bercat biru dan pink ditemukan benda diduga bom.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri melakukan pengintaian terhadap salah seorang terduga teroris di Bintara Jaya 8, Kota Bekasi, Jawa Barat, dengan memanfaatkan jasa pengendara ojek, Jumat.

"Awalnya jam 09.00 WIB tadi ada seorang penumpang yang mengaku petugas intel kepolisian minta diantar ke sebuah rumah kontrakan Puri Gaisani RT04 RW09 Jalan Bintara Jaya 8, Bekasi Barat," kata pengendara ojek setempat yang tidak mau disebutkan namanya di Bekasi, Sabtu.

Menurut dia, petugas intel itu mengaku kalau adiknya dibawa kabur selama dua pekan oleh salah satu penghuni kontrakan tersebut.

"Intel itu saya yang bonceng. Katanya adik perempuan dia dibawa kabur sama temannya seorang perempuan penghuni kontrakan," katanya.

Bersama dengan intel tersebut, ia kemudian melakukan pengintaian dari sebuah warung penjualan burung yang bersebelahan dengan kontrakan selama berjam-jam.

Tidak lama kemudian, kata dia, belasan rekan intel tersebut berdatangan ke lokasi menggunakan motor dan mobil. "Mereka juga ikut mengintai. Pakaiannya kaos," katanya.

Saat itu, orang yang dicari oleh intel keluar dari kontrakan menggunakan sepeda motor dengan ciri wajah bercadar hitam.

"Dalam hati saya, ini pasti teroris. Tapi ada juga yang bilang kalau ini mau menangkap pengguna narkoba," katanya.

Saat terduga teroris itu keluar dari kontrakan, intel tersebut langsung meminta Ujib mengejar dan membuntutinya dari belakang. "Tiba-tiba saya diminta menyetop dengan cara menghadang dari depan. Katanya takut orangnya kabur," katanya.

Terduga teroris itu, kata dia, kemudian dibawa petugas menggunakan sejumlah mobil hitam. "Baru pada jam 15.00 WIB, kontrakan itu jadi ramai. Ternyata memang teroris yang ditangkap," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement