Sabtu 10 Dec 2016 12:39 WIB

Seskab: Pemerintah Wajib Dikritik, Tapi Jangan Berlebihan

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Pramono Anung
Foto: Republika/ Wihdan
Pramono Anung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan silih berganti di tubuh bangsa Indonesia saat ini menimbulkan berbagai kritik dari masyarakat atas kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah. Bagi Sekretaris Kabinet Republik Indonesia (RI) Pramono Anung, ini merupakan kewajaran.

"Pemerintah wajib dikritik. Kritik itu obat bagi pemerintah. Saya yakin kalau pemerintah dikritik maka akan menjadi lebih baik. Pemerintah tanpa kritik juga tidak baik,"  kata dia saat memberikan sepatah kata dalam acara Indonesianisme Summit 2016 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (10/12).

Anung mengaku, ia dulu juga sering mengkritik pemerintah. Bahkan, ia beberapa kali hendak ditangkap karena kritik yang disampaikan. Namun, ia mengingatkan, kritik yang diberikan harus mempertimbangkan etika dan tidak dilakukan secara berlebihan.

Ditanya mengenai sikap berlebihan yang dimaksud, Anung menyebutkan, jangan sampai kritik disampaikan dengan cara menghina. Selain itu, jangan sampai ada permintaan untuk melakukan sidang istimewa, memakzulkan Presiden, dan sebagainya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement