REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, hingga saat ini, sebanyak 100 orang tewas akibat gempa bumi di Pidie Jaya, Provinsi Aceh. Namun, dari jumlah tersebut yang teridentifikasi baru 92 orang. Sedangkan, sebanyak 724 warga lainnya mengalami luka berat dan ringan.
Sebanyak 23.231 jiwa mengungsi di 10 titik pengungsian. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memerinci, sebanyak 11.681 rumah rusak dan 124 ruko juga ambruk, 94 pesantren rusak. Begitu juga 71 masjid dan enam mushola mengalami rusak berat. “Kami masih melakukan pencarian terhadap korban, karena masih banyak reruntuhan," kata Sutopo, Jumat (9/12).
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,5 skala Richter (SR) mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12) pukul 05.03 WIB. Pusat gempa terjadi di darat (sesar Samalanga-Sipopok) melalui mekanisme gempa sesar mendatar dengan kedalaman 15 kilometer. Gempa tersebut dirasakan oleh masyarakat di Kabupaten Pidie Jaya selama 15 detik, Kota Banda Aceh selama lima detik, Kabupaten Aceh Besar selama 10 detik, dan Kabupaten Bireuen selama 10 detik.