Jumat 09 Dec 2016 05:26 WIB

Kekurangan Air, Pengungsi Gempa Terjangkit Gatal-Gatal

Rep: Muhyiddin/ Red: Damanhuri Zuhri
Sejumlah korban gempa dirawat di dalam tenda darurat, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli, Pidie, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Irwansyah Putra
Sejumlah korban gempa dirawat di dalam tenda darurat, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli, Pidie, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Korban gempa bumi yang tinggal di kamp pengungsian Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh saat ini mulai kekurangan air. Kondisi itu pun membuat para pengungsi diserang penyakit gatal-gatal.

Koordinator Pos Kesehatan Pidie Jaya, Eddye Azwar mengatakan, ada berbagai penyakit yang kini menjangkiti para pengungsi, yaitu sakit perut, diare, ispa atau gangguan pernafasan, termasuk penyakit gatal-gatal.

"Sekarang sudah mulai penyakit gatal-gatal karena memang akses air sekarang agak terganggu. Kebutuhan air di kamp pengungsian itu kurang, sehingga kebutuhan air untuk satu orang terasa kurang," ujar Eddye saat ditemui Republika.co,id di Pos Kesehatan RSUD Pidie Jaya, Jumat (9/12) dini hari.

Menurut dia, perihal kekurangan air tersebut perlu untuk menjadi perhatian bersama, sehingga para pengungsi dapat terlayani dengan baik dan aman dari penyakit. "Dan ini sudah kita sampaikan juga, artinya ini perlu diantisapisasi karena  mengingat mungkin air merupakan kebutuhan yang sangat penting," ucap dia.

Ia mengatakan, untuk memantau kesehatan para pengungsi di kamp pengungsian pihaknnya menerjunkan 30 orang tim kesehatan. "Kita tadi udah bentuk tim gizi, dan lain-lain, tadi udah bergerak untuk mencari tahu masalah apa yang berada di kamp pengungsian," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement