Kamis 08 Dec 2016 16:24 WIB

"Siapa Tahu Ada Keajaiban dari Allah SWT, Kawan Saya Selamat"

Rep: Issha Harruma/ Red: Damanhuri Zuhri
Petugas medis dibantu warga dan prajurit TNI berusaha mengangkat seorang korban gempa saat tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli di Pidie, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Irfan Anshori
Petugas medis dibantu warga dan prajurit TNI berusaha mengangkat seorang korban gempa saat tiba di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tgk Chik Ditiro Sigli di Pidie, Aceh, Rabu (7/12).

REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Herawati (40), terduduk lemas di bangku keramik di pinggir jalan Iskandar Muda, Meureudu, Pidie Jaya, Aceh. Matanya menatap kosong ke arah ekskavator yang sedang menggali reruntuhan sisa gempa 6,5 SR yang mengguncang Rabu (8/12) kemarin.

Tumpukan puing di seberang jalan di depan Hera merupakan rumah toko (ruko) yang roboh saat gempa terjadi pertama kali Rabu Subuh. Ada sekitar 22 ruko dua lantai yang sebelumnya berdiri di sana.

Namun sekarang, ratusan petugas gabungan dibantu enam ekskavator tampak sibuk mencari korban yang masih tertimbun reruntuhan material ruko. Gempa membuat bangunan itu hancur seketika dan menimbun para penghuninya.

"Dulu saya pernah tinggal di sini sebelum pindah ke Ulim. Banyak kawan saya yang tinggal di ruko ini yang meninggal," ungkap Hera haru kepada Republika, Kamis (8/12).

Salah seorang teman Hera, Dewi, ditemukan tewas tertimpa reruntuhan material ruko kemarin. Dia ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa bersama sembilan penghuni ruko lainnya. Ingatan Hera pun kembali ke masa dia masih tinggal di sekitar kawasan ruko tersebut.

"Dewi yang meninggal itu kawan dekat saya, bapaknya anggota dewan. Dulu sering belanja sama dia di sini. Kemarin saya pergi melayat ke rumahnya," ujar Hera dengan mata berkaca-kaca.

Hera pesimistis, teman-temannya yang lain yang masih tertimbun material ruko dapat ditemukan dalam kondisi selamat. Dia mengaku telah ikhlas jika teman-temannya tersebut pergi meninggalkan dunia. Meski begitu, dia berharap, petugas gabungan tetap dapat menemukan jasad mereka.

"Tampaknya nggak ada yang hidup kawan-kawan saya itu. Tapi siapa tahu ada keajaiban dari Allah SWT, mereka ditemukan selamat," ujar warga Desa Geulanggang, Kecamatan Ulim ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement