Rabu 07 Dec 2016 13:52 WIB

Aher Minta Semua Pihak Menahan Diri

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Angga Indrawan
Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meminta semua pihak untuk menahan diri dari melakukan tindakan-tindakan yang berpotensi mengganggu hubungan harmonis antarumat beragama. Hal itu ia katakan menyusul insiden pembubaran kegiatan kebaktian jelang Natal oleh sebuah ormas di Bandung. 

"Saya sudah dapat kronologisnya peristiwa itu. Tapi demi menghormati pihak satu dan pihak lainnya, lebih baik kita fokus membuat suasana lebih baik lagi. Saya minta semua pihak menahan diri, saling menghormati," ujarnya, saat ditemui wartawan di Istana Negara, Rabu (7/12). 

Aher juga berjanji pemerintah akan turun tangan untuk menyelesaikan masalah sehingga tindakan intoleransi tak terulang kembali. Namun begitu, ia sendiri menilai peritiswa pembubaran kebaktian bukan suatu masalah yang harus dibesar-besarkan. Ia yakin masalah tersebut dapat diselesaikan lewat jalur musyawarah.

Seperti diketahui, sebuah organisasi massa yang menamakan diri Pembela Ahlu Sunah (PAS) dan Dewan Dakwah Islam (DDI) membubarkan kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal 2016 yang diadakan di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Kota Bandung, Selasa (6/12) malam. PAS dan DDI menilai, KKR Natal 2016 melanggar aturan tentang peribadatan yang seharusnya dilaksanakan di gereja.

Humas Polrestabes Kota Bandung Kompol Reny Marthaliana menuturkan, sejak awal kegiatan, KKR memang mendapat penolakan dari Ormas PAS dan DDI. Meski demikian, Reny menyebutkan, akhirnya kegiatan tetap berlangsung sesuai jadwal yang ditetapkan dan berujung pada peristiwa pembubaran. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement