Ahad 11 Dec 2016 20:40 WIB

Merasa Difitnah, PAS Tolak Minta Maaf Terkait KKR

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Perwakilan Ormas beserta panita KKR dan kepolisian berfoto bersama usai audiensi, Selasa (6/12).
Foto: Polda Jabar
Perwakilan Ormas beserta panita KKR dan kepolisian berfoto bersama usai audiensi, Selasa (6/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDUNG -- Pembela Ahlul Sunnah (PAS), menyatakan tidak akan meminta maaf kepada Panitia Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) Natal 2016, seperti yang diminta Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atau Emil. Ketua PAS, Ustaz Muhammad Roin Nur Balad mengatakan pihaknya tidak salah. Bahkan sudah ada fitnah dalam pemberitaan yang menyebutkan jika pihaknya membubarkan KKR Natal.

"Oleh karenanya kami tidak akan meminta maaf dan siap menempuh jalur hukum," ujar Roin dalam jumpa pers PAS di Masjid Istiqomah, Ahad petang (11/12).

Roin mengatakan, pihak PAS tidak pernah membubarkan KKR Natal tersebut. "Mereka yang membubarkan diri sendiri, setelah kami berbicara dengan mereka," katanya.

Oleh karenannya, kata dia,  PAS meminta Persatuan Gereja Indonesia (PGI) meminta maaf atas pendeskreditan, penistaan dan penyebaran informasi yang tidak benar. Selain itu, PAS mengaku kecewa atas pernyataan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang meminta pihaknya meminta maaf atas kejadian pembubaran KKR tersebut.

"Kami tidak pernah membubarkan acara KKR itu, bahkan kami meminta mereka untuk melanjutkan kegiatannya tapi hanya sore hari saja," katanya.

Karena itu, jika disuruh meminta maaf, Roin menegaskan tidak akan meminta maaf dan memilih jalan hukum. "Jika Wali Kota Bandung akan membubarkan PAS itu haknya beliau," katanya. 

(Baca Juga:  Ridwan Kamil Sebut Kegiatan KKR tak Perlu Izin)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement