REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie, Apriadi mengungkapkan kerusakan bangunan terparah akibat gempa bumi pada Rabu (7/12) pagi, berada di Kabupaten Pidie Jaya.
"Setidaknya 90 bangunan roboh di wilayah Pidie Jaya," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu (7/12). Kerusakan yang berat ini dikarenakan pusat gempa yang berada di Pidie Jaya. Sedangkan Kabupaten Pidie yang berada bersebelahan dengan Pidie Jaya tidak separah di sana.
Namun, ia mengatakan karena koordinasi antara kabupaten terdampak, ia menyampaikan jumlah kerusakan terbaru tersebut. Menurutnya, data itu kemungkinan akan bertambah karena saat ini dalam proses pendataan dan evakuasi.
Selain 90an bangunan ruko yang roboh, di wilayah Pidie Jaya juga dilaporkan terdapat sebuah masjid yang ambruk kubahnya. Kemudian jembatan-jembatan banyak yang terputus dan roboh, serta jalanan yang retak-retak.
Informasi terbaru untuk korban jiwa saat ini sudah mencapai 25 orang di Pidie Jaya, dua orang di Pidie, dan dua orang di Bireun. Karena menumpuknya korban luka, pasien yang berada di Rumah Sakit Pidie Jaya kemudian dilarikan ke RS Cik Ditiro di Sigli.
Sedangkan laporan terakhir korban luka oleh direktur rumah sakit sudah mencapai lebih dari 300an orang, dan memungkinkan akan bertambah lagi. Saat in,i semua alat berat baik milik pemerintah maupun swasta di kawasan Pidie Jaya dan sekitarnya, telah dikerahkan dan dalam proses evakuasi bangunan dan korban.
"Fokus utama kita ke Pidie Jaya dahulu baru ke beberapa daerah lain yang ikut terdampak rusak. Walaupun pihak setempat kemungkinan memprediksi kekurangan jumlah alat berat alat berat untuk proses evakuasi," ujarnya.
Baca juga: Sebagian Besar Korban Tewas Gempa Aceh Tertimpa Bangunan