REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di 2017 mencapai 15 juta. Sementara untuk pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) sebesar 265 juta.
Dalam Rakornas Kepariwisataan ke-IV kemarin, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan salah satu kunci untuk pencapaian target tersebut adalah komitmen dan dukungan dari seluruh kementerian/lembaga. Sementara di tubuh kementerian pariwisata sendiri, strategi yang akan dijalankan adalah memperkuat digital (go digital).
Menpar mengatakan, untuk meningkatkan kunjungan wisman secara signifikan go digital menjadi strategi yang harus dilakukan, khususnya untuk merebut pasar global sebagai pasar utama.
"Kondisi pasar sudah berubah. Wisatawan melakukan perjalanan, mulai dari mencari dan melihat informasi, kemudian memesan paket wisata yang diminati serta membayar dilakukan secara digital. Dengan kata lain, kini wisman search and share menggunakan media digital," kata Arief Yahya, kemarin.
Selain go digital, kemenpar juga akan berupaya mendorong penambahan kapasitas kursi penerbangan, khususnya internasional. Arief mengatakan untuk mendapat angka tersebut dibutuhkan penambahan jumlah kursi sebanyak 4 juta.
"Kita butuh tambahan 4 juta seat lagi untuk kebutuhan mencapai target 15 juta wisman. Kapasitas yang ada sekarang hanya cukup untuk 2016," kata Menpar.
Sejalan dengan itu, jumlah penerbangan langsung ke Indonesia juga perlu ditambah.
"Kita hanya 40 persen yang penerbangan langsung ke Indonesia. Bandingkan dengan Malaysia yang 78 persen, Thailand 81 persen dan Singapura 86 persen," ujar Menpar.
Tidak sampai disitu, kapasitas bandara, khususnya yang masuk dalam 10 destinasi prioritas perlu ditambah.
"Karena penambahan kapasitas kursi ini tidak serta merta tugas airline, tapi juga semua pihak," ujar Menpar.