Kamis 19 Sep 2019 11:56 WIB

Arief Yahya Minta Papua Barat Fokuskan Pariwisata

Papua Barat mempunyai budaya dan alam, utamanya wisata bahari

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pariwisata Arief Yahya
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Menteri Pariwisata Arief Yahya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta Papua Barat untuk memperbaiki tiga hal terkait atraksi wisata, amenitas, dan aksesibilitas agar destinasi wisata setempat lebih maju dan berkembang. Menpar Arief Yahya menilai tiga hal itu merupakan unsur utama yang menjadi kunci kemajuan pariwisata suatu daerah.

“Untuk atraksi, Papua Barat mempunyai budaya dan alam, utamanya wisata bahari seperti di Raja Ampat yang sudah mendunia,” kata Arief di Jakarta, baru-baru ini.

Arief mengatakan, dua agenda pariwisata yaitu Festival Seni Budaya Papua Barat dan Festival Pesona Bahari Raja Ampat telah masuk dalam 100 Wonderful Event. Dua festival itu merupakan perpaduan yang menarik untuk atraksi budaya dan alam terutama bahari.

Sementara itu untuk amenitas, pemerintah pusat akan membantu dengan menerapkan konsep "nomadic tourism" di Papua Barat sebagai proyek percontohan. Antara lain berupa tenda (glamcamp), caravan, serta homepod. Ia mengatakan, model nomadic tourism sangat cocok untuk Raja Ampat karena tidak mengganggu lingkungan alam.

"Selanjutnya, persoalan yang dihadapi pariwisata Papua Barat adalah aksesibilitas khususnya penerbangan langsung ke Sorong. Untuk ini ke depan perlu diciptakan hub-hub demi membuka penerbangan langsung dari sumber pasar seperti dari Manado dan Bali ke Sorong sebagai lokasi terdekat menuju Raja Ampat," ujarnya.

Hal lain yang menjadi perhatian yakni peningkatan kualitas SDM pariwisata di Papua Barat. Arief mengatakan, Kemenpar juga siap membantu penerapan kurikulum pariwisata berstandar ASEAN dan standar dunia (UNWTO).

"Informasi yang saya dapat di Sorong sudah ada pendidikan tinggi program studi kelautan. Saya mengusulkan agar ditambah dengan program studi pariwisata. Untuk Papua Barat program studi kelautan dan pariwisata sangat tepat," kata dia menambahkan.

Wakil Gubernur Papua Barat, Lakotani mengatakan, kearifkan budaya masyarakat dalam menjaga lingkungan alam membuat daya tarik wisata alam di Papua Barat, khususnya Raja Ampat, dapat terjaga dengan baik sampai saat ini. Pariwisata Provinsi Papua Barat, menurut dia, sejak 2016 perkembangannya sangat pesat dengan kunjungan wisatawan naik hingga 45 persen pertahun.

"Pada 2018 kunjungan wisatawan ke Raja Ampat sebanyak 44 ribu terdiri atas 52 persen wisatawan mancanegara (wisman) dan 48 persen wisatawan nusantara (wisnus). Pasca-munculnya insiden baru-baru ini, kondisi Papua Barat saat ini sudah sangat kondusif untuk berbagai kunjungan," ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement