Selasa 06 Dec 2016 19:26 WIB

Generasi Muda Bali Belajar Perencanaan Bisnis

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Wirausahawan (Ilustrasi)
Foto: Inspiremymagazine.com
Wirausahawan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Generasi muda Bali yang berasal dari berbagai SMA di Pulau Dewata belajar perencanaan bisnis lewat workshop (lokakarya) "Step by Step Guide to Start Your Business".

Wakil Rektor Sampoerna University, M Gunawan Ali mengatakan anak-anak harus dipersiapkan sejak dini di tengah persaingan ketat dunia kerja.

"Munculnya wirausahawan muda Indonesia yang berhasil merintis usaha mereka hingga dikenal mancanegara merupakan kontribusi besar yang mampu memperkuat struktur perekonomian bangsa," kata Gunawan, Selasa (6/12).

Wirausahawan muda juga menciptakan lapangan kerja lebih luas untuk menyerap tenaga kerja lokal. Gunawan mengatakan seiring kompetisi ketat di era Masyarakat Ekonomi ASEAN, wirausahawan muda diperlukan untuk ditingkatkan pengembangannya.

"Tahap perencanaan bisnis merupakan hal vital karena salah satu kunci sukses memulai usaha adalah adanya kemampuan menuangkan ide-ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif melalui perencanaan matang," katanya.

Ide tersebut juga harus mempunyai nilai ekonomi tinggi dan berpijak pada fakta dan tujuan realistis. Wirausahawan muda bisa menetapkan tujuan utama bisnis, skala prioritas, dan target.

Pendidikan adalah sektor terpenting yang mampu mendidik dan membentuk calon wirausahawan andal, mampu berkompetisi di level internasional. Sampoerna School System misalnya menerapkan sistem pendidikan Amerika yang bekerja sama dengan Oregan State University, khususnya bidang ekonomi dan bisnis.

Kerja sama ini memberi kebebasan untuk mahasiswa memilih melakukan studi penuh di Indonesia atau memadukannya dengan pengalaman berkuliah di Amerika. Siswa di akhir masa studinya akan mendapatkan gelar sarjana di Indonesia, juga Amerika yang diakui dunia.

Data Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menunjukkan baru dua persen dari 3,9 juta penduduk Bali yang berprofesi sebagai wirausahawan. Ketertinggalan ini harus dikejar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement