Senin 05 Dec 2016 11:30 WIB

Soal Sampah yang Berserakan Usai 412, Ini Penjelasan Nusron Wahid

Sampah berserakan di sejumlah titik saat aksi parade kebudayaan digelar di Jakarta pada Ahad (4/12).
Foto: Republika/Muhyidin
Sampah berserakan di sejumlah titik saat aksi parade kebudayaan digelar di Jakarta pada Ahad (4/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai aksi 4 Desember kemarin, sampah tampak berserakan. Sejumlah foto menggambarkan bagaimana sampah tersebut itu terserak di jalanan.

Namun menurut pendukung Ahok, Nusron Wahid, ia bersama 2.400 Relawan Nusantara (RelaNU) yang ikut ambil bagian dalam aksi "Kita Indonesia" turut membersihkan sampah tercecer selama berjalannya aksi.

"Kalau soal sampah, jam 11.20 WIB sudah bersih dan rapi. RelaNU langsung aksi. Kalau ada yang nulis aneh-aneh, pasti kejadian sebelum jam 11.20 WIB. Jadi jangan tendensius," klaim Nusron, di Jakarta, Senin.

Menurut tokoh muda NU ini, tidak ada yang perlu dipertentangkan mengenai aksi doa bersama pada 2 Desember lalu (212) dengan aksi Kita Indonesia pada 4 Desember (412). Keduanya sama-sama aksi yang baik karena untuk kepentingan Indonesia yang lebih baik.

"Sebagai komponen bangsa, kita harus solid dengan kemajemukan. Jangan seakan-akan Indonesia hanya dimiliki sekelompok tertentu yang ingin memaksakan kehendak," ujarnya.

Baca juga, Usai Aksi 412, Sampah Berserakan dan Taman Bundara HI Rusak.

Bangsa Indonesia, kata mantan Ketua Umum GP Ansor ini, adalah negara Pancasila. Dengan Pancasila sebagai dasar negara, maka komponen bangsa harus hadir dengan kemajemukan sesuai filosofi Pancasila.

"Aksi 212 motifnya agama, 412 motifnya kebudayaan. Kita ingin kebudayaan di Indonesia bagian strategi dakwah agama. Sebaliknya kita ingin agama tidak merusak tradisi kebudayaan Indonesia. Islam Indonesia bukan Arab atau Timur Tengah. Tap Indonesia. Jadi sudah melengkapi, tidak perlu ada pertentangan," tegas politikus Partai Golkar itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement