REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Bencana longsor paling banyak melanda Kabupaten Sukabumi di sepanjang 2016. Wilayah tersebut memang termasuk kawasan rawan bencana longsor.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, total kasus bencana di sepanjang Januari hingga November 2016 mendapai sebanyak 539 kejadian. Dari jumlah tersebut longsor mencapai sebanyak 302 kali kejadian.
‘’Longsor paling tinggi kasusnya dibandingkan bencana lain,’’ kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi Usman Susilo kepada wartawan Ahad (4/12).
Selain longsor, bencana lainnya yang marak terjadi yakni kebakaran 92 kasus, angin kencang 69 kasus, banjir 51 kejadian, lima kasus pergeseran tanah, satu kejadian gempa, dan 19 kejadian bencana lainnya. Kejadian tersebut, kata Usman menyebabkan sebanyak 1.059 kepala keluarga (KK) atau setara 3.556 jiwa terdampak bencana. Sementara jumlah rumah warga yang rusak akibat bencana mencapai sebanyak 467 rusak berat, 303 rusak sedang, dan 697 rusak ringan.
Menurut Usman, bencana yang paling banyak menimbulkan kerusakan seperti banjir bandang di Kecamatan Cidoolog. Dalam peristiwa tersebut terdapat ribuan rumah warga yang rusak diterjang bencana. Jumlah kerugian materiil akibat bencana ini ungkap Usman cukup besar mencapai sekitar Rp 38 miliar. Hal ini didasarkan pada banyaknya sarana umum dan permukiman warga yang rusak akibat bencana.
Menurut Usman, status bencana di Sukabumi sama dengan Jawa Barat yakni siaga darurat bencana longsor dan banjir. Hal ini untuk mengantisipasi maraknya bencana akibat tingginya intensitas hujan.