Kamis 01 Dec 2016 08:39 WIB

Aksi Bela Islam Muncul karena Pemerintah tidak Tegas

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Ilham
Peserta long march berjalan kaki dalam aksi Bela Islam 212 Jilid III dari Ciamis ke Jakarta di Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (30/11).
Foto: Republika/Mahmud Muhyidin
Peserta long march berjalan kaki dalam aksi Bela Islam 212 Jilid III dari Ciamis ke Jakarta di Jalan Raya Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (30/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aksi Bela Islam Jilid III banyak menarik perhatian masyarakat luas. Ketua Program Studi Agama dan Lintas Budaya (CRCS) UGM, Zainal Abidin Bagir mengemukakan, kemunculan aksi ini dilatarbelakangi oleh ketidaktegasan pemerintah.

"Aksi sekarang terjadi bukan karena masyarakat jenuh, tapi karena pemerintah sebelumnya tidak tegas," ujarnya pada Republika.co.id, Kamis (1/12).

Zainal mengkritik ketidaktegasan dan kelambanan negara dalam menghadapi isu-isu yang bersifat sensitif. Akhirnya tumbuh dan tiba-tiba sudah menjadi besar seperti sekarang. Oleh karena itu, ia menyarankan agar ke depannya pemerintah bisa lebih cepat dan tegas dalam menyelesaikan masalah keberagaman.

Hal tersebut, kata Zainal, penting untuk menjaga dan memelihara kebhinekaan NKRI. Jika tidak begitu, nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika bisa luntur dengan sendirinya. "Penting bagi kita untuk menjaga kesatuan NKRI melalui nilai-nilai kebhinekaan," ujarnya.

Sementara ini, mobilisasi masa menuju Aksi Bela Islam Jilid III di Jakarta terus berlangsung. Ribuan masyarakat dari berbagai daerah berbondong-bondong berangkat ke ibu kota. Ada yang menggunakan kendaraan dan berjalan kaki seperti para santri dari Ciamis. Sementara peserta aksi dari DIY sendiri dijadwalkan akan berangkat bersama-sama pada hari ini.

Sebelum bertolak pada pukul 08.00, mereka berkumpul di Komplek Masjid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY, Gedongkuning, Kota Yogyakarta. Setidaknya lebih dari 400 orang terdaftar ikut dalam aksi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement