REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Golongan Karya (Golkar), Setya Novanto, telah resmi kembali menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI. Setelah seluruh fraksi pada Rapat Paripurna setuju dengan pergantian jabatan Ketua DPR RI dari Ade Komarudin ke Setya Novanto.
Setya Novanto pun diambil sumpah jabatan. Dalam sambutannya, ia berterima kasih kepada seluruh fraksi yang memberikan dukungan dan percaya padanya untuk kembali memimpin DPR. Dia juga berjanji akan bekerja dengan mementingkan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
“Saya menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya, sekaligus sebagai bukti untuk mengabdi kepada bangsa dan negara. Saya bersama pimpinan DPR RI lain akan bekerja keras menjalankan amanah ini sesuai dengan harapan rakyat. Kami juga akan meningkatkan hubungan yang lebih produktif dengan lembaga tinggi negara yang lain, khususnya dengan Presiden Republik Indonesia,” katanya, Rabu (30/11).
Meski begitu, salah satu fraksi yaitu partai Demokrat, mempertanyakan alasan Partai Golkar melakukan pergantian tersebut.
“Pergantian Ketua DPR RI adalah hak prerogatif Partai Golkar sendiri. Maka kami menghargai keputusan itu. Tapi kami juga berhak mempertanyakan alasan pergantian itu,” tanya Politikus Partai Demokrat Benny K Harman.