Rabu 30 Nov 2016 17:11 WIB

Ingin Sewa 20 Bus, Peserta Aksi 212 Banyumas Kesulitan Dapatkan Bus

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Ilham
Ilustrasi massa aksi damai
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi massa aksi damai

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah telah mencabut larangan perusahaan otobus (PO) untuk mengangkut massa dari daerah yang akan mengikuti aksi Bela Islam jilid III yang akan berlangsung di Jakarta, 2 Desember 2016. Namun, koordinator yang akan memberangkatkan rombongan dari Banyumas, mengaku masih kesulitan untuk mendapatkan angkutan bis.

Koordinator FUI Banyumas, Fuad Sirajuddin Yahya, menyatakan dalam menghadapi rencana Aksi 212 tersebut, awalnya pihaknya akan menyewa 20 bus besar untuk mengangkut peserta aksi dari Banyumas. Namun, ketika akan memesan bus tersebut, pihaknya kesulitan mendapatkan.

"Kalau 10 bus kita masih bisa dapat. Cuma karena kita pesan 20 bus, kita kesulitan mendapatkannya. Meski pun Kapolri sudah mencabut anjuran mengenai pelarangan penyewaan bis untuk peserta aksi, tapi beberapa perusahaan angkutan bus masih keberatan,'' katanya, Rabu (30/11).

Menurut Fuad, kondisi ini juga terjadi di Solo. Bahkan di kota itu, tidak ada PO yang bersedia disewa untuk memberangkatkan massa aksi.

Sekretaris Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banyumas, Is Heru Permana memastikan pihaknya tidak mengeluarkan pelarangan penyewaaan bus terhadap peserta aksi yang akan berangkat ke Jakarta. "Kami tidak melarang massa menyewa bus dari perusahaan otobus. Apalagi sampai saat ini kami juga tidak menerima adanya larangan tersebut dari instansi terkait," katanya.

Kepala Kepolisian Resor (Polres) Banyumas AKBP Gidion Arif Setyawan mengaku surat kapolri memang sudah dicabut. Namun dia mengimbau agar warga Banyumas tetap melakukan aksi di wilayah Banyumas saja. "Kami mengimbau, kalau ada warga yang hendak demo, sebaiknya di wilayah sini saja. Tidak perlu ke Jakarta," katanya.

Dia juga menyatakan, sampai saat ini belum menerima adanya surat pemberitahuan dari warga atau kelompok masyarakat yang akan melakukan aksi 2 Desember 2016 di Jakarta maupun di wilayah Banyumas. "Secara formal, kami belum menerima surat pemeberitahuan aksi dari warga atau kelompok masyarakat," katanya.

Kapolres juga menyebutkan, menjelang rencana aksi di Jakarta Jumat (2/12), pihaknya akan mendirikan posko wilayah perbatasan Banyumas dengan Kabupaten Brebes. Menurutnya, posko yang beranggotakan dari intansi lintas terkait ini bukan untuk menghalangi warga yang hendak ikut aksi di Jakarta.

"Kita hanya akan melakukan pemantauan dan memastikan keselamatan masyarakat, karena kondisi jalan di ruas jalan tersebut saat ini mengalami rusak berat," katanya. Namun tidak tertutup kemungkinan, pihaknya akan melakukan pemeriksaan terhadap para peserta aksi agar tidak membawa barang-barang berbahaya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement