Selasa 29 Nov 2016 16:17 WIB

Takut Provokator, Polisi Imbau Buruh tak Demo pada 2 Desember

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
 Demo buruh (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Demo buruh (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya mengimbau Konfederasi Serikat Buruh Indonesia (KSPI) untuk memundurkan rencana demonya yang akan digelar pada 2 Desember 2016, mendatang. Pasalnya, polisi mengkhawatirkan adanya provokator atau penyusup ketika Aksi Bela Islam III.

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suntana memaparkan alasan pihaknya mengimbau elemen buruh untuk tak berdemo pada waktu yang sama dengan aksi super damai tersebut. Polisi khawatir saat dua massa tersebut bercampur, akan ada kemungkinan terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.

"Jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan, seperti provokasi. Kalau tetap bersikeras (demo pada 2 Desember), kami akan atur ruang, jangan sampai dua massa bertemu," ujar Suntana usai menggelar pertemuan dengan GNPF di Mapolda Metro Jaya, Selasa (29/11).

Mabes Polri juga telah mengimbau agar buruh yang berencana menggelar demo pada 2 Desember 2016 untuk tidak berdemo di waktu yang sama dengan massa Aksi Bela Islam III. Pasalnya, polisi memiliki agenda besar dalam melakukan pengawalan dan membutuhkan konsentrasi untuk mengawal doa dan dzikir yang digelar di lapangan Monas.

"Kami imbau pada rekan buruh, silakan anda menyampaikan pendapat, tapi kalau bisa diundur jangan tanggal 2 Desember. Kalau di lain waktu akan kami amankan sesuai tugas kami," ucap Suntana.

Menurut Suntana, pihaknya berencana untuk melakukan negosiasi dengan kaum buruh terkait pelaksanaan demo yang berjuluk Aksi Mogok Nasional tersebut. "Nanti kami akan temui rekan buruh untuk bernegosiasi, mengimbau untuk tidak di tanggal dua (demonya)," kata Suntana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement