REPUBLIKA.CO.ID, TASIKAMALAYA -- Peserta aksi jalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta mengaku memperoleh izin dari orang tua. Hingga saat ini, Selasa (29/11), massa telah mulai melewati wilayah Ciawi menuju Nagrek lewat jalan raya Ciawi.
Salah satu santri, Ade Putra mengaku memperoleh izin dari orang tua. Menurutnya, perjuangan kali ini merupakan murni demi Islam. Sehingga ia tak memperoleh kesulitan izin dari orang tua.
"Sudah izin dari pesantren, kata orang tua tidak apa-apa buat cari pengalaman, masih kuat kok saya," katanya pada Republika.co.id.
Menurut Ade, ia hanya merasa khawatir tersambar kendaraan di pinggir jalan. Pasalnya, mereka beraksi tepat di pinggir jalan dan memakan sekitar seperempat badan jalan.
"Kesulitannya lalu lintas saja agak bahaya karena kami jalannya di pinggir jalan takut kesambar mobil," ujarnya.
Aksi jalan kaki ini merupakan rangkaian dari kegiatan aksi bela Islam jilid III pada 2 Desember, mendatang. Tuntutannya agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dipenjara setelah ditetapkan sebagai tersangka.